Susur Sungai yang Aman untuk Anak Sekolah Lebih Baik di Pinggir Sungai

Kompas.com - 23/02/2020, 10:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

 

Perlu pengetahuan manajemen perjalanan dan risiko

Penyelenggara kegiatan pembelajaran siswa di alam bebas yakni sekolah wajib memiliki pengetahuan tentang manajemen perjalanan dan risiko sebelum melakukan kegiatan-kegiatan yang beresiko.

Kegiatan pembelajaran siswa di alam bebas yang mengandung risiko mesti didampingi oleh pihak-pihak yang ahli di bidangnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) periode 2017 - 2021, Amalia Yunita mengatakan peristiwa hanyutnya siswa SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta saat melakukan susur Sungai Sempor pada Jumat (20/2/2020) sore hingga menyebabkan korban tewas menjadi pelajaran berharga untuk Indonesia.

Kegiatan susur sungai lanjutnya memerlukan persiapan yang matang dan menggunakan perlengkapan standar seperti pelampung dan helm.

"Walau kondisi air tidak tinggi mengingat permukaan air dapat tiba-tiba naik oleh karena berbagai faktor yang terjadi di hulu sungai yang tidak terlihat oleh mereka yang berkegiatan di hilirnya," kata Yuni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/2/2020).

Baca juga: Kejadian di SMPN 1 Turi, Kwarnas Gerakan Pramuka Sampaikan Ini...

Menurutnya, kegiatan di alam bebas yang mengandung risiko memerlukan pendampingan dan konsultasi dengan pihak-pihak yang ahli di bidang tersebut.

Risiko dalam berkegiatan di alam bebas bisa diminimalisir dan dikelola dengan mempelajari dan mengenali medan serta potensi bahaya yang mungkin timbul.

"Pemantauan tinggi muka air di hulu yang dikomunikasikan dengan baik saat melakukan kegiatan," ujarnya.

Semua pihak mulai dari sekolah hingga pembina kegiatan harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana menyusuri sungai dan pengetahuan sungai yang disusuri.

Pengetahuan lain yang wajib dimiliki adalah menggunakan perlengkapan keamanan yang memadai dan medan kegiatan.

"Di sisi mana kita harus berjalan atau menyeberang, bagaimana menolong jika ada yang hanyut, ke mana jalur evakuasinya, jika terjadi accident atau fatalities ke mana dibawanya," ujar Yuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau