Masih Minim Edukasi tentang Pekerja Sosial, FISIP UMJ Gelar Konferensi Internasional

Kompas.com - 29/02/2020, 21:55 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - FISIP UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) menggelar seminar "The 2nd International Conference on Social Work (ICSW) dengan tema Social Work: A Catalyst for Change and Social Cohesion in Diverse Society" di Jakarta (29/2/2020).

Guru Besar pertama bidang pekerjaan sosial di Indonesia Prof. Adi Fahrudin menyampaikan gelaran ini beranjak dari harapan agar profesi dan profesi pekerja sosial dapat penggerak dalam menciptakan harmoni sosial di masyarakt yang majemuk.

"Kita berharap ilmu dan profesi pekerja sosial dapat memerankan sebagai katalis untuk melakukan perubahan. Kita membahas isu bagaimana kita dapat membantu 

Pelopor perubahan sosial positif

Konferensi internasional menghadirkan beberapa pembicara dari berbagai universitas dalam dan luar negeri, di antaranya; Prof. Mechthild Wolff dan Prof. Sigrid Annemarie Bathke (University of Applied Sciences Landshut, Jerman).

Turut menyampaikan makalahnya, Prof. Azlinda Azman (USM Malaysia), Prof. Ismail Baba (Visiting Professor, Sophia University, Tokyo, Jepang) dan Prof. Jae Sung Choi (Yonsei University. Korea Selatan).

Baca juga: Rektor UMJ: Keadilan dalam Capaian Keadilan Sosial

Ketua Panitia ICSW 2020, TriaPatrianti menjelaskan bahwa ICSW ke-2 ini sangat menarik minat para peserta dari berbagai perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri, untuk hadir mempresentasikan gagasan dan hasil penelitian mereka.

Terkait tema ICSW 2020, Prof. Adi Fahrudin, FISIP UMJ menyatakan pekerjaan sosial merupakan katalisator, yaitu profesi yang dapat merekatkan kembali hubungan yang selama ini terpecah.

“Hubungan antar manusia yang terlihat pada masyarakat sekarang, menunjukkan gejala yang tidak harmonis. terpecah-pecah. Oleh karena itu, profesi Pekerjaan Sosial harus menjadi pelopor dalam menciptakan perubahan sosial yang positif, progresif, yang tidak menimbulkan destruktif," ujar Prof. Adi.

Tantangan prodi kesejahteraan sosial

Prof. Azlinda Azman Universitas Sains Malaysia mengatakan bahwa tantangan profesi kerja sosial sebagai agen perubahan dalam masyarakat yang berbeda dengan pendekatan signifikan.

"Ini dimungkinkan karena pekerja sosial yang kompeten harus memiliki nilai-nilai, keterampilan, dan metode profesional dalam bekerja dengan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat," ujar Prof. Azlinda.

Ia menjelaskan filosofi utama dari disiplin kerja sosial adalah menuju meningkatkan fungsi sosial masyarakat. "Memberdayakan masyarakat untuk membuat atau memenuhi perubahan yang diinginkan Mendukung masyarakat dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik," ujarnya.

Salah satu tantangan besar prodi Kesejahteraan Sosial adalah masih adanya pandangan yang salah di masyarakat dalam membedakan pekerja sosial dan pekerja sukarela.

"Kita ingin masyarakat tahu pekerjaan sosial adalah disiplin ilmu dan profesi yang dipelajari di perguruan tinggi. Bukan berarti orang yang melakukan kebaikan disebut 'pekerja sosial'. Jadi pekerja sosial ya harus lulus S1 dan lulus uji kompetensi," jelas Prof. Adi.

Dengan demikian, tambahnya, pekerja sosial juga akan mendapatkan bayaran secara layak dan profesional, bukan seadanya atau sukarela. 

"Yang terpenting layanan sosial yang diberikan kepada masyarakat diselenggarakan dengan ditopang keilmuan dan profesi sehingga bagus," tutup Prof. Adi.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Cerita Vicky Jadi Guru PAUD di Jerman, Gaji Rp 60 Juta Per Bulan

Edu
Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Beasiswa S2-S3 ke Irlandia, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan Rp 170 Juta

Edu
FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

FSGI Kecam Pemecatan Vokalis Band Sukatani Novi Dipecat Sebagai Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau