KOMPAS.com - Wabah virus corona atau Covid-19 masih belum berakhir. Beberapa pemerintah daerah mulai membuat kebijakan mengubah pembelajaran tatap muka di kelas menjadi belajar di rumah.
Beberapa pemda bahkan berencana memperpanjang kebijakan belajar daro rumah ini.
Untuk memfasilitasi siswa tetap belajar, pemerintah daerah menggandeng lembaga filantropi dan komunitas, membuat terobosan belajar online.
Di Tanjab Timur, Jambi, para fasilitator Tanoto Foundation bersama Duta Rumah Belajar dan Dinas Pendidikan membuat program belajar interaktif dengan memanfaatkan zoom meeting dan Rumah Belajar.
Baca juga: 8 Kiat Atur Jadwal Belajar di Rumah vs Kerja di Rumah
Mereka bekerja sama membuat jadwal belajar, menyiapkan guru-guru narasumber, dan materi pembelajaran yang diambil dari Rumah Belajar.
Setelah semua siap, jadwal belajar dipubikasikan melalui FB Dinas Pendidikan dan WA group kepala sekolah dan guru. Mereka diminta melibatkan siswanya.
Para siswa yang orangtuanya memiliki alat komunikasi dipandu untuk mengunduh aplikasi zoom. Mereka diberikan ID zoom untuk bisa join atau mengikuti pembelajaran melalui zoom meeting.
Bahasa Inggris SMP menjadi materi pertama pembelajaran jarak jauh ini, Rabu, (24/3/2020). Ada 35 siswa, 6 guru, dan pengawas sekolah yang mengikuti pembelajaran dari rumah.
“Kegiatan pembelajaran ini dua arah, jadi bukan hanya ceramah. Siswa dilibatkan untuk interaktif praktik membuat descriptive text,” kata Dwi Nanda AR, guru SMPN 21 Tanjab Timur yang menjadi moderator "Zoom Meeting".
Kegiatan belajar interaktif ini, disambut antusias oleh Ika Wahyuni, siswa kelas IX SMPN 3 Tanjab Timur. “Menarik karena bisa berinteraksi langsung dengan guru dari sekolah lain,“
Dona Yulia Sari, Duta Rumah Belajar Jambi mengatakan, program ini untuk memberikan materi secara langsung kepada siswa yang belajar di rumah.
"Rumah Belajar menyediakan pembelajaran yang bisa diakses siswa belajar dari rumah dengan didampingi guru, orangtua, maupun secara mandiri,’’ katanya.
Di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memanfaatkan fasilitas streaming YouTube saluran Kukar Pintar untuk memperkaya materi siswa belajar dari rumah.
Dipilihnya YouTube karena hanya dengan menautkan link siswa bisa mengikuti pembelajaran.