Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

"The Power of Kepepet" Belajar dari Rumah

Kompas.com - 10/04/2020, 21:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tapi itulah pilihan dari pada menunggu macet yang tidak jelas kapan akan lancar kembali.

Jadi kalau belajar dari rumah banyak hambatan ya wajar. Kalau hasilnya tidak sebaik tatap muka yang harus dimaklumi. Kalau orangtua terpaksa harus menunggui atau membantu anaknya belajar, itulah kuwajiban yang seharusnya dilakukan bahkan dalam situasi normal.

Bahkan kalau orangtua terpaksa nambah pengeluaran untuk pulsa anaknya, anggap saja itu seperti tarikan warga saat kita lewat jalan di perkampungan.

Sama seperti mudik lewat jalur alternatif, mungkin lebih lama dibanding lewat jalur utama dan terpaksa keluar uang receh untuk tarikan warga yang kampungnya dilewati. Orang bule sering menggunakan istilah “that’s the price we have to pay”.

Dampak positif belajar dari rumah

Saya justru mengamati adanya beberapa dampak positif dalam keterpaksaan belajar dari rumah ini.

Pertama, guru/dosen terpaksa belajar menggunakan medsos untuk pembelajaran. Jika selama ini medos hanya digunakan untuk ngobrol, sekarang digunakan untuk pembelajaran.

Baca juga: 6 Catatan Penting Guru, 2 Minggu Ini Kita Belajar di Rumah...

Kedua, siswa terbiasa menggunakan hp/laptop/desktop untuk belajar. Jika ini menjadi kebiasaan akan menjadi pintu bagaimana siswa mencari sumber belajar dengan hp.

Suatu kemampuan penting yang selama ini belum berkembang pada siswa/mahasiswa kita. Bukankah sekarang ini berbagai informasi dapat diperoleh dengan mudah di internet.

Ketiga, orangtua terpaksa mendampingi anaknya saat belajar. Kebiasaan yang seharus dilakukan tetapi dalam keadaan normal kurang mendapat perhatian.

Pendampingan orangtua jadi kunci

Padahal, hasil observasi Thomas Friedman (2013) terhadap sekolah-sekolah di Shanghai, justru pendampingan orangtua seperti itu yang menyebabkan hasil belajar siswa di Shanghai sangat baik.

Jadi “the power of kepepet” dari belajar dari rumah di situasi wabah Covid-19 ini bisa berdampak positif di masa depan. Bahkan dapat mempercepat kesiapan kita menghadapi pola pendidikan di era digital.

“Blessing in disguise”, “ada hikmah dalam setiap kejadian”.

Lalu, apa yang perlu diperhatikan saat belajar dari rumah?

Ada beberapa hal perlu diperhatikan dalam belajar dari rumah ini. Ibarat menghadapi musim mudik, jalur alternatif perlu dipersiapkan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau