KOMPAS.com - Bagi keluarga muslim, tentu berharap anaknya tumbuh dan berakhlak mulia. Tak hanya itu, setiap anak juga harus bisa mencontoh perilaku Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-harinya.
Ini adalah salah satu wujud bahwa kita mencintai dan menghormati Rasul Allah. Dimulai sejak usia dini supaya perilaku tersebut terbawa saat usia remaja sampai tua.
Tentunya, sikap terpuji Rasulullah SAW sangat banyak. Setiap perilakunya sehari-sehari memiliki suri teladan yang mesti dicontoh. Perkataan dan perbuatan Rasulullah merupakan budi pekerti yang baik.
Baca juga: Pendidikan Karakter lewat Kisah 75 Orang Pemberani dari Nusantara
Dari sikap terpuji Rasulullah, ada 4 sifat yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita sejak dini. Terlebih pada bulan suci Ramadhan ini, anak harus dibekali budi pekerti yang baik.
Merangkum laman resmi Sahabat Keluarga Kemdikbud RI, ini 4 sifat Rasulullah yang harus diajarkan pada anak sejak usia dini:
Jujur adalah sikap menyatakan sesuatu sesuai dengan fakta. Kejujuran Rasulullah SAW sangat terkenal, tidak hanya diakui teman dekatnya, bahkan diakui oleh musuhnya.
Anak-anak juga harus punya sikap jujur. Dalam situasi apapun, sifat kejujuran harus dimiliki. Tanda anak hebat adalah jujur.
Sebagai contoh, seorang anak-anak, sebut saja namanya Budi ditanya oleh guru. "Kamu tadi pagi salat Subuh atau tidak?" Budi menjawab dengan berbohong, "Iya Bu, saya salat Subuh tadi pagi" Ibu guru melanjutkan, "Jam berapa kamu salat?" Budi berbohong lagi, "Jam 05.00 Bu"
Ibu guru bertanya lagi, "Salat sama siapa kamu?" Budi terpaksa berbohong lagi, "Sama mama, papa, dan adek, Bu" Hanya karena berbohong sekali, Budi terpaksa berbohong lagi dan lagi karena guru terus bertanya.
Jadi kita tidak boleh berbohong karena berbohong sekali pun dapat menimbulkan kebohongan-kebohongan yang lain dan menyebabkan kita mendapatkan banyak dosa.
Amanah merupakan sikap yang dapat dipercaya. Apabila suatu urusan dipercayakan kepadanya maka dia akan melaksanakan urusan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Sebagaimana Rasulullah SAW diberikan amanah untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia melaksanakan tugas itu dengan sebaik-baiknya mesti taruhan nyawa, jiwa, dan raga.
Rasul tidak gentar untuk menjalankan amanah itu. Ketika kita berjanji kepada teman, orangtua, saudara, bahkan kepada musuh sekalipun kita harus tetap menepati janji. Jika kita mengingkarinya berarti tidak dapat dipercaya.
Misalkan, Budi diberikan amanah oleh guru untuk memberitahu teman-temannya yang lain untuk mengerjakan tugas. Tetapi dia tidak menyampaikannya. Berarti Budi termasuk orang-orang yang tidak dapat dipercaya.
Sifat tabligh yang artinya menyampaikan, yaitu sifat wajib Nabi menyampaikan seluruh ajaran yang diterima dari Allah SWT berupa wahyu kepada umat manusia agar menjadi pedoman hidup.