Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19, Mapala UI Lakukan Pendidikan Dasar Pencinta Alam secara Online

Kompas.com - 29/04/2020, 21:12 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis


KOMPAS.com - Organisasi Mahasiswa Pencinta Alama Universitas Indonesia (Mapala UI) menerapkan pendidikan dasar pencinta alam secara online di tengah masa pandemi Covid-19.

Hal itu dilakukan Mapala UI mengikuti kebijakan Rektor Universitas Indonesia yang telah menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh sejak bulan Maret lalu.

Mapala UI telah menghentikan seluruh kegiatan tatap muka, tanpa terkecuali rangkaian pendidikan dasar yang telah berjalan selama satu bulan ketika kebijakan tersebut diberlakukan.

“Seperti kegiatan perkuliahan yang dilakukan dari rumah secara online, rangkaian kegiatan pendidikan dasar kami yang terdiri dari materi kelas dan latihan fisik juga tetap berjalan dengan metode yang sama” ujar Ketua Mapala UI, Salsabila Altje dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com.

Pendidikan dilakukan sejak Maret hingga Mei mendatang. Menurut Salsa, pendidikan pencinta alam secara online ini pertama kali dalam sejarah Mapala UI.

"Ada 40 orang calon anggota yang mengikuti pendidikan ini," tambah Salsa.

Kelas Online

Pendidikan dasar yang sebelumnya dilakukan tatap muka diganti dengan kelas online menggunakan aplikasi Zoom.

"Materinya lewat zoom 1 kali seminggu. Mentor harus ikut. Materi yang diberikan seputar basic outdoor skills, menggunakan metode share screen powerpoint yang dijelaskan oleh pemateri. Materinya interaktif," ujar Salsa.

Adapun materi yang disampaikan tidak berbeda dengan yang dilakukan secara tatap muka, seperti materi tali temali, rescue, dan pengetahuan alam bebas dasar lainnya.

Baca juga: Sehari Jadi Relawan SAR Mapala UI: Permintaan Evakuasi Itu Terus Masuk ke HP Saya...

Calon anggota Mapala UI juga tetap diwajibkan untuk melakukan latihan fisik di rumah masing-masing.

Latihan fisik yang dilakukan seperti jogging, push up, crunch, plank, dan pull up direkam dalam video untuk kemudian disetorkan ke mentor masing-masing.

"Kami menyediakan fasilitas video call dengan pemateri yang handal dalam bidangnya masing-masing," tambahnya.

Pihak Mapala UI telah menyiapkan kurikulum dan susunan materi sejak awal dan mengubah menjadi kelas online. Panitia pendidikan tetap ikut kelas online untuk memantau jalannya kegiatan.

“Mapala UI ingin minat calon anggota terhadap kegiatan alam bebas tetap dapat tersalurkan meskipun sedang social distancing sehingga mereka tetap dapat menjaga kesehatan secara fisik dan mental," lanjut Salsa.

Metode ini diterapkan agar calon anggota Mapala UI juga tetap memiliki kemampuan fisik yang mumpuni untuk melakukan kegiatan alam bebas setelah masa pandemi selesai nanti.

“Kami harap dengan pendidikan dasar online Mapala UI tetap dapat mewadahi minat calon anggota Mapala UI terhadap kegiatan alam bebas sekaligus mebantu dan mendorong mereka untuk menjaga kesehatan selama masa pandemi ini,” jelas Salsabila.

Sulit tapi Menarik

Calon anggota Mapala UI dari Fakultas Psikologi, Maharani Putri merasa agak kesulitan dalam memotivasi diri untuk melakukan latihan fisik. Ia mengatakan bisa mengikuti kelas online untuk materi-materi yang diberikan.

"Gue sih masih bisa ngikutin sejauh ini, cuma ya paling karena online dan belum praktik, jadi paling belum kebayang aja sih," kata Maharani.

Baca juga: Mapala UI Perkenalkan 3 Destinasi Wisata Baru Papua Barat

Sementara, Alfayto Krishna Hadyan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mengatakan penyampaian materi di kelas online jelas dan menarik. Namun, ia juga merasa sulit untuk melakukan materi praktek.

"Kalo kesulitan dalam hal materi mungkin dalam hal praktek lapangannya misalnya pada materi rescue yang banyak diperkenalkan oleh alat dan metode baru jadi untuk pengaplikasiannya agak susah kalo cuman dari materi online," kata Alfayto.

Salsa mengatakan ada beberapa nilai-nilai Mapala UI yang tak tersampaikan ke calon anggota. Meskipun demikian, pelaksanaan pendidikan pencinta alam Mapala UI sejauh ini tak mengalami hambatan berarti.

"Minimal upaya yang kami lakukan adalah tetap memberikan mereka ilmu dengan mengandalkan mentor masing-masing kelompok utk memastikan mereka paham dan tetap mengerjakan tugas yang diberikan," ujar Salsa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Edu
UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

Edu
PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

Edu
Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Edu
Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 'CDNLAO 2024'

Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di "CDNLAO 2024"

Edu
Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Edu
Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Edu
Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Edu
Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Edu
Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Edu
5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

Edu
Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Edu
Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Edu
Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan 'Temasek Foundation Education Challenge 2024'

Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan "Temasek Foundation Education Challenge 2024"

Edu
Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau