Menurut Najya, keinginannya membuat kampanye sosial “628” dilatarbelakangi oleh penerapan “gadget free” dalam keluarganya dimulai pukul 6 sore hingga 8 malam untuk meningkatkan kebersamaan dengan keluarga.
Selain Najya, ada juga karya Ainaa berupa album musik mengenai keragaman budaya Indonesia bertajuk "Jelajah Nusantara".
Ia menyatakan bahwa album yang terdiri atas 4 lagu, yaitu Yogyakarta, Nusantara, Labuan Bajo, and Toba, diharapkan dapat mewakilkan dan mempromosikan budaya Indonesia, mencakup etnis, dan tradisi yang ada.
Baca juga: Beasiswa S1 di Sekolah Tinggi Hukum, dari Biaya Kuliah hingga Hidup
Lalu, ada Kundera yang menawarkan gagasan pembuatan rumah mungil “eco-friendly tiny house-Design for an eco-friendly house” sebagai alternatif gaya hidup dalam kehidupan
bermasyarakat demi menjaga kelestarian lingkungan.
“Target dari proyek saya adalah untuk generasi yang berusia 17 hingga 24 tahun. Tiny House ini harapannya bisa dijadikan sebagai opsi yang tepat bagi generasi muda di masa mendatang untuk menjaga lingkungan,” imbuh Kundera
Menurut Anggi, karya yang ditampilkan oleh setiap murid sangat jelas mewakili apa yang mereka sukai, dan dekat dengan keseharian mereka.
Sebut saja, Ainaa yang senang dengan musik, Kundera dengan kompetensinya di sains dan lingkungan, dan Najya yang erat dengan kegiatan sosial.
“Tidak pernah terpikir sama sekali anak usia 15 tahun bisa mengambil tema yg begitu dalam dan sangat mempunyai pengaruh besar. Mereka membuat karya yang tidak hanya berfokus pada diri mereka sendiri, tapi juga menunjukkan kepedulian mereka tentang sesuatu hal sesuai dengan keahlian dan minat mereka,” tutup Anggi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.