KOMPAS.com - Sampai saat ini, virus corona atau Covid-19 belum ada obatnya. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap berada di rumah.
Tujuannya agar virus corona tidak semakin menyebar luas. Disamping itu, masyarakat juga harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Salah satunya dengan menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat. Tak heran jika bahan tradisional kini banyak digunakan masyarakat untuk dikonsumsi.
Baca juga: Profesor UB: Gunakan Strategi Tidak Bosan untuk Tingkatkan Imun
Seperti halnya jamu. Jamu memiliki komponen bioaktif yang dapat membuat sistem imun dalam tubuh bekerja optimal, sehingga bisa terhindar dari Covid-19.
"Ketika seseorang terkena Covid-19 akut, pada dasarnya dikarenakan terjadi badai inflamasi dalam tubuh," ujar Guru Besar Bidang Biologi Sel dan Molekuler Universitas Brawijaya (UB) Prof. Drs. Sutiman B Sumitro, SU, DSc seperti dikutip dari laman UB, Sabtu (9/5/2020).
Menurutnya, badai inflamasi ditandai dengan produksi radikal bebas yang sangat berlebihan dan tidak terkendalikan.
Pada kasus badai inflamasi, produksi radikal bebas terjadi terus menerus dapat sampai tingkat parah karena tidak mengenal kontrol.
Hal ini beriringan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh. "Untuk itu diperlukan perbaikan manajemen radikal bebas agar sistem imun dapat bekerja normal," katanya.
Dikatakan, di dalam jamu terdapat peran Low Molecular Weight Anti Oxydant (LMWA), yaitu komplek senyawa organik mengandung logam transisional.
Untuk ukurannya puluhan nano meter yang memiliki kemampuan sebagai scavenger atau peluruh radikal bebas. Komplek ini dapat bertindak sebagai peluruh radikal tanpa menjadi radikal.
LMWA pada jamu yang memiliki ukuran puluhan nano meter ini dapat dimanfaatkan dalam pengendalian produksi radikal bebas.
Sehingga dapat menurunkan level radikal bebas ke jenjang fisiologi normal agar sistem kekebalan tubuh dapat bekerja optimal.
Jamu yang memiliki perspektif holistik dapat didayagunakan untuk penyelesaian masalah kesehatan nasional.
Baca juga: Ini 3 Kontribusi UB Mengentaskan Kemiskinan, hingga Raih Peringkat 73 Dunia
"Dengan perspektif nano sains, harapannya dapat dikembangkan teknologi untuk menanggulangi masalah epidemi Covid-19 dengan basis sumberdaya lokal," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.