Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru, Lakukan Manajemen "MAU" agar Belajar dari Rumah Efektif

Kompas.com - 12/05/2020, 15:17 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

2. Aktifkan

Lalu yang kedua adalah Aktifkan, yakni bagaimana guru membangun proses pembelajaran yang aktif sehingga membuat anak semangat.

Golda tak menyarankan guru hanya memberi tugas berupa membuat rangkuman untuk siswa yang belajar melalui TVRI misalnya. Walau menjadi cara termudah bagi guru, namun itu membuat proses belajar siswa menjadi tidak bermakna.

Baca juga: Daftar Perguruan Tinggi Kedinasan yang Buka Pendaftaran 8-23 Juni 2020

Golda memberi contoh, untuk pembelajaran luring, anak bisa diberi penugasan sebagai reporter untuk mewawancara orang di rumah terkait pengeluaran belanja setiap hari. Lalu, dari data yang dimiliki anak, pandu anak mengubah hasil wawancara menjadi tabel dan diagram batang.

Panduan tersebut bisa diberikan secara rinci dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak melalui LKPD.

"Jangan berikan materi dengan bahasa langit yang anak sulit pahami, melainkan anak diajak beraktivitas untuk memahaminya," saran Golda.

Baca juga: Orangtua Beri Iming-iming Agar Anak Mau Belajar, Bolehkah?

Untuk daring, anak bisa diminta untuk memperlihatkan hasil kerjanya dan menjelaskannya secara daring sehingga terjadi interaksi antara murid dan guru di ruang live.

3. Umpan balik

Terakhir ialah Umpan Balik. Baik daring maupun luring, guru perlu memberikan umpan balik.

"Umpan balik adalah proses yang sangat penting. Bagaimana anak bisa tahu sudah baik belum apa yang dia kerjakan bila tak ada tanggapan guru," papar Golda.

Golda menjelaskan, umpan balik dapat meningkatkan kompetensi anak melalui perbaikan hasil belajar. Tanpa umpan balik dari guru, perbaikan belajar tak akan ada.

Untuk metode daring, guru bisa mengevaluasi secara langsung hasil kerja siswa. Sedangkan pada metode luring, guru bisa memberikan lembar refleksi yang harus diisi oleh anak, berupa apa materi yang menurutnya sulit dan kesulitan dan belajar yang ia hadapi.

Lalu, guru memberikan tanggapan dari hasil refleksi yang diberikan oleh anak. Sehingga, komunikasi guru dan murid tetap berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau