Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Buku: Menolak Tamat Ketika Roda Penerbitan Terhalang Covid-19

Kompas.com - 17/05/2020, 12:36 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Upaya ini, menurut Bagir, sesungguhnya masih belum mampu mengembalikan angka pendapatan penerbitannya. “Saya duga, paling bagus bisa mencapai 30 persen. Kalau bisa mencapai 40persen, itu agak mukjizat,” Haidar Bagir mengakui.

Kelompok Penerbit dan Retail Gramedia juga membuat beberapa upaya terobosan.

Baca juga: 7 Tips Membaca Buku Bersama Anak di Masa Pandemi Covid-19

Meski terpaksa menutup toko akibat berbagai aturan PSBB, toko-toko buku Gramedia tidak menyerah untuk tetap dapat melayani pemesan.

Satu inisiatif yang telah berjalan sejak akhir Maret 2020 adalah program "Pesan, Bayar, Kami Antar Ke Rumah Anda di mana konsumen bisa menghubungi toko buku Gramedia terdekat via Whatsapp, lalu bayar sesuai nota, dan buku akan diantar ke tujuan.

Untuk program ini pun toko buku mengerahkan karyawannya untuk berfungsi sales sekaligus pengantaran. Daftar kontak Gramedia se-Indonesia http://linktr.ee/Gramedia

Dengan demikian, konsumen di luar daerah Jabodetabek tetap bisa mendapatkan buku yang dikehendaki tanpa harus terbebani ongkos kirim yang tinggi dan waktu tunggu yang lama.

Mendengar kata pembaca

Seberapa pun upaya toko buku dan penerbit menggenjot penjualan buku agar roda industri ini tetap berputar, tentu tak akan maksimal jika tidak menyertakan pembaca.

Menyadari hal ini, beberapa penerbit memanfaatkan sistem Pre-Order agar tetap dapat berproduksi dengan risiko buku tak terjual lebih kecil.

Di antara upaya tersebut, yang bisa disoroti di sini adalah percobaan yang dilakukan oleh Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).

Darurat korona semula membuat penerbit menunda percetakan buku yang sesungguhnya sudah lama dinantikan pembaca, "Kanker: Biografi Sebuah Penyakit", karya Siddharta Mukherjee, seorang dokter ahli kanker.

Karya Mukherjee oleh para pembaca di Indonesia telah dikenal menarik dan tidak kering, sehingga buku Kanker ditunggu kehadirannya, seperti komentar Instagramer berikut:
@fenty_writer: Narasi Mukherjee mencampurkan pendekatan memoar, sains, dan
sastra ?????????? setuju banget dg mimin!!

Atau @teguhafandi: TEGUH AFFANDI menunggu Kanker versi cetak. Tak sabar lah judul Mukerjee yang menang Pulitzer ini.

Dorongan semacam ini akhirnya ditanggapi dengan membuat program pre-order dengan para pemesan berhak mendapatkan potongan harga sebesar 15 persen, bonus masker, dan nama pemesan dicantumkan dalam halaman apresiasi buku cetakan pertama.

Hasilnya, ternyata pembaca pun paham, bersemangat mendukung, dan hasilnya tidak mengecewakan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com