Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Strategi Belajar dari Rumah Dengan dan Tanpa Internet di Tahun Ajaran Baru

Kompas.com - 29/05/2020, 20:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Guru, orangtua, dan siswa harus tetap menjalankan protokol pencegahan yang disarankan pemerintah.

Menghindarkan dokumen-dokumen tugas dan hasil kerja siswa dari paparan Covid-19, termasuk selalu mencuci tangan setelah maupun sebelum bersentuhan dengan dokumen dimaksud dan mensterilkan dokumen.

3. Memanfaatkan jasa pengantaran pos

Sekolah-sekolah yang letaknya lebih jauh dari rumah siswa, misalnya lintas kecamatan, bisa bekerjasama dengan PT Pos Indonesia kantor kecamatan.

Pada bagian kerja sama penyelenggaraan belajar dari rumah dengan PT Pos Indonesia dan dinas pendidikan bisa memfasilitasi bentuk kerja samanya. Secara teknis distribusi penugasan tak berbeda dengan model kotak penugasan di kantor desa/kelurahan.

Pembelajaran berbasis daring

Menyelenggarakan belajar jarak jauh membutuhkan perhitungan yang matang. Semua aspek penyelenggaraan belajar jarak jauh perlu diidentifikasi. Kepala sekolah perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut sebelum memutuskan pilihan menyelenggarakan model pembelajaran jarak jauh.

1. Memetakan potensi dan tantangan

Pertama, berapa banyak guru, orangtua, dan siswa yang menggunakan android; bisa mengakses sinyal; dan memiliki kuota internet? Berapa guru yang biasa dan yang tidak biasa menggunakan portal pembelajaran online? Para guru yang tidak biasa dengan pembelajaran daring tetap menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh atau bisa memberikan penugasan?

2. Kolaborasi dan integrasi platform belajar

Kedua, apakah akan menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara mandiri atau bergabung dengan pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan oleh lembaga lainnya, misalnya: portal Dinas Pendidikan; portal Kemenag, portal Rumah Belajar; Ruang Guru; dan lain-lain?

Jika menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara mandiri, aplikasi apa yang akan digunakan: WAG, Group Facebook, Group Messenger, Google Classroom, Zoom Meeting, Webex, Jitsi, dan lain-lain?

3. Persiapan guru

Ketiga, berapa guru yang bisa mendesain pembelajaran jarak jauh secara interaktif, menyenangkan, dan menantang? Berapa yang mampu membuat soal-soal yang bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari siswa? Bagi guru-guru yang belum bisa menyiapkan RPP jarak jauh, apakah apa pilihannya?

4. Proses asesmen

Keempat, apakah laporan hasil belajar siswa dikirim kepada guru, kapan? Cukup menjadi portofolio siswa dan sebagai sumber belajar di rumah? Laporan dalam bentuk apa: foto, video, rekaman suara, laporan naratif/tulisan, gambar/komik, dan lain-lain?

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau