Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Strategi Membangun Kerja Sama Sekolah dan Orangtua di Tahun Ajaran Baru

Kompas.com - 19/07/2020, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Guru juga berinteraksi secara langsung melalui Whatsapp Video Call karena beberapa siswa telah memiliki gawai sendiri. Guru diharapkan dapat membimbing siswa secara langsung dalam melaksanakan pembelajaran.

Bagi para siswa kelas 3 dan 4, yang belum bisa menggunakan gawai, skenario pembelajaran dan hasil belajar disampaikan melalui WAG orangtua siswa. Skenario yang diberikan dilengkapi dengan video sebagai bentuk pengenalan materi di awal tahun pelajaran.

Bagi para siswa kelas 1 dan 2 tak berbeda dengan kelas 3 dan 4, penyampaian skenario pembelajaran dan hasil belajar menggunakan WAG orangtua siswa. Semua instruksi dilengkapi dengan contoh dan teladan dari guru, mengingat kelas 1 dan 2 masih relatif baru.

Baca juga: Berkah dan Tantangan PJJ di Tahun Ajaran Baru Era Normal Baru 

Kendalanya siswa tidak bisa mandiri dalam mengikuti pembelajaran daring, sedangkan orangtua tidak dapat mendampingi para siswa bekajar karena harus bekerja.

Kendala tersebut dipecahkan dengan memberikan contoh penugasan melalui video yang dibuat guru berisi pemodelan yang bisa ditiru orangtua saat mendampingi belajar para siswa di rumah.

Siswa juga dapat mengikuti contoh dalam video dalam menyelesaikan tugas dengan bimbingan orangtua. Hal ini dilakukan agar siswa tidak mengalami kesalahan dalam belajar. Misalnya bagaimana menulis menulis huruf atau angka.

Pendampingan orangtua

Peran orangtua, khususnya dalam memberikan pendampingan saat anak belajar merupakan hal mutlak dalam penyelenggaraan BDR bagi para siswa kelas 1,2 dan 3.

Pendampingan dilakukan baik dengan cara mengontrol waktu dan cara belajar maupun saat siswa menyampaikan hasil belajar kepada guru.

Sekolah, khususnya guru dan kepala sekolah bisa melibatkan orangtua, tanpa bermaksud menggantikan peran guru sebagai pengajar, melalui jalinan komunikasi yang baik.

Kerjasama antara kepala sekolah, guru, dan orangtua siswa adalah kunci keberhasilan BDR. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau