Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Belajar (Lagi) dari Rumah, Ini 3 Tips Orangtua Mendampingi Anak

Kompas.com - 22/08/2020, 09:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika tutor dirasa mahal, maka orangtua dapat memberi opsi pembelajaran melalui TVRI dan RRI yang selama masa pandemi memberikan layanan pembelajaran yang luar biasa.

Baca juga: Orangtua, Kenali Tahapan Menulis Anak Berikut Cara Menstimulasinya

Orangtua adalah yang paling bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan anak selama pembelajaran online.

Tentu, sumber belajar ini tidak melulu dari internet. Saat ini perpustakaan telah menjangkau bahkan sampai ke desa-desa. Sesekali orang tua harus mengajak anak untuk berkunjung ke perpustakaan daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa.

Jika terkedala jarak, orangtua dapat mendorong untuk dapat meminjam buku di perpustakaan nasional (aplikasi Ipusnas) yang dapat meminjam e-book secara gratis, dan dapat dibaca ketika offline.

Masa pandemi ini memang menuntut kreativitas orang tua, hingga menuntut sampai usaha pada titik yang paling tinggi.

3. Komunikasi

Langkah yang orang tua dapat lakukan dalam komunikasi adalah orangtua harus proaktif dalam menghubungi guru.

Ketika guru belum membentuk paguyuban, orang tua harus mencari tahu nomor HP wali kelas, karena wali kelas adalah perwakilan sekolah yang paling mudah untuk dihubungi terkait pembelajaran daring.

Orang tua harus sesering mungkin bertanya atau berbagi informasi tentang perkembangan anak selama BDR.

Selanjutnya, jika memungkinkan orang tua dapat pula menjalin kontak dengan sesama orang tua lainnya. Jika perlu mengadakan pertemuan lewat Zoom dengan teman-teman sekolah. Karena bertemu dengan teman meskipun secara online, dapat meningkatkan semangat siswa yang mungkin sempat menurun.

Jika dirasa aman, dapat juga dilakukan kunjungan ke rumah agar silatirahmi dan sosialisasi anak tetap terjaga.

Orangtua dan anak dapat sesekali ke sekolah untuk bertemu dengan guru, atau sekadar untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah. Karena, di hampir setiap sekolah, guru akan berotasi untuk piket, sehingga akan ada perwakilan tenaga pendidik di sekolah.

Lalu bagaima jika orangtua dua-duanya bekerja di luar rumah?

Dalam kasus ini, maka kita harus kembali pada budaya kita yakni gotong royong. Dalam masa pandemi kita harus mampu memperoleh dukungan dari semua elemen.

Kita bisa meminta tolong kakek, nenek, kakak, paman, tante, asisten rumah tangga, atau bahkan tetangga untuk mengawasi kegiatan anak selama orangtua bekerja di luar rumah.

Akan tetapi, tidak harus terus menerus dititipkan pada orang yang sama. Mungkin bisa bergantian antara kakek/nenek, paman/bibi, kakak, atau tetangga.

Tentu pola komunikasi yang baik dan santun harus dijaga agar kita dapat memperoleh bantuan dari orang-orang terdekat kita.

Baca juga: Sebelum Gelar Belajar Tatap Muka, Sekolah Harus Lakukan Simulasi

Hak belajar dan hak tetap sehat

Akhirnya, tidak ada satupun orangtua yang bahagia di masa pandemi. Dari hasil surveyi sekolah kami, hingga survei Kemendikbud, orang tua dan siswa menginginkan untuk kembali bersekolah.

Bahkan Mendikbud telah memberikan lampu hijau dan memberikan keleluasaan bagi daerah berstatus hijau dan kuning untuk membuka sekolah. Tentu kebijakan ini dikembalikan pada persetujuan pemerintah daerah dan orang tua.

Benar pendidikan adalah penting, namun sekolah juga wajib memberikan hak pada setiap warganya untuk tetap sehat.

Saya menutup artikel ini dengan potongan kutipan yang saya dapat dari media sosial. Namun saya lupa siapa yang menuliskannya dan bagaimana redaksinya. Intinya adalah menderita dan bosan saat membimbing siswa di rumah tak sebanding dengan sakitnya melihat buah hati dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Terima kasih orangtua karena telah ikhlas dan gigih untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga pendidikan anak kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau