Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Jenis Pola Asuh Orangtua dan 9 Strategi Pengasuhan Positif Pada Anak

Kompas.com - 01/09/2020, 05:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Anak merupakan amanah terbesar yang dititipkan sang pencipta kepada orang tua. Karena itu, orang tua harus menjaga dan membesarkan dengan sebaik-baiknya.

Orang tua juga harus memberikan pengasuhan yang baik tanpa henti, dari sejak anak dalam kandungan, usia dini, remaja, hingga anak sudah beranjak dewasa.

Tak hanya itu saja, orang tua memiliki tanggung jawab penuh untuk membimbing, mengawasi, dan melindungi anaknya untuk tumbuh dan berkembang optimal.

Ini tentu sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap anak agar kelak anak siap untuk hidup bermasyarakat dengan karakternya yang mulia.

Baca juga: Anak Suka Bermain Musik dan Gerak? Berikut Ini 15 Manfaatnya

Tapi, bagaimana memberikan pola asuh yang tepat pada anak? Bagi orang tua yang memiliki anak usia dini, maka harus paham dalam memberikan pengasuhan pada anaknya.

3 jenis pola asuh orangtua

Merangkum dari modul pembelajaran jenjang PAUD yang dikeluarkan oleh Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), berikut ini pola asuh orang tua terbagi atas tiga jenis, yaitu:

1. Pola Asuh Permissif

Pola asuh permisif dapat diartikan sebagai pola yang membebaskan anak untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tanpa mempertanyakan.

Pola asuh ini tidak menggunakan aturan yang ketat, bahkan bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan kepada anak.

Kebebasan diberikan penuh dan anak diizinkan untuk memberi putusan untuk dirinya sendiri. Anak berperilaku sesuai dengan keinginannya tanpa adanya kontrol dari orang tua.

Baca juga: Tanpa Hukuman, Ini Cara Sukses BPK Penabur Latih Kedisiplinan Siswa

2. Pola Asuh Otoriter

Untuk pola asuh otoriter, yakni ketika orang tua menerapkan aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat, jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum.

Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan hilangnya kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan aktivitasnya, sehingga anak menjadi tidak percaya diri pada kemampuannya.

3. Pola Asuh Demokratis

Sedangkan pola asuh demokratis yaitu menanamkan disiplin kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian antara anak dan orang tua.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau