Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Pandemi, Alumni Chevening Tetap Gelar Program Mentoring

Kompas.com - 08/09/2020, 20:49 WIB
Elisabeth Diandra Sandi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

“Kami mencari bakat dari Sabang sampai Merauke karena kami ingin program ini mewakili seluruh Indonesia,” kata Owen.

Pasalnya, beasiswa dengan pendanaan penuh dari program Chevenings memang membuka kesempatan secara global agar masyarakat bisa mendapat kesempatan belajar pada jurusan apapun dan universitas di Inggris manapun.

“Mereka mungkin pembuat kebijakan, mungkin ada pemimpin bisnis, akademisi, ilmuwan, seniman, atau penulis, pejuang lingkungan, pengusaha pemula atau punya latar belakang teknologi. Namun terlepas dari bidang yang dipilih, kami mencari bakat yang beragam,” jelasnya.

Baca juga: Fresh Graduate, Ini 9 Perlengkapan Perlu Dibawa saat Wawancara Kerja

Program mentoring CAAI juga mencari mentor dan mentee dari berbagai daerah. Apalagi masa pandemi membuat acara ini dapat terlaksana secara daring sehingga bisa terjangkau siapa pun dan di mana pun.

Kekhawatiran saat pandemi

Terkait isu kesehatan, Owen menjelaskan calon mahasiswa akan mengikuti protokol kesehatan dan melakukan isolasi mandiri dalam waktu 14 hari sebelum bisa keluar dan mulai belajar.

“Kami tentu saja akan mengambil langkah-langkah kesehatan terbaik, tapi kita tidak berpikir bahwa itu tidak akan mencegah orang untuk bergabung,” pungkas Owen.

Menambahkan Owen, Kepala Program Chevening di Indonesia Nick Faulkner mengatakan, sebenarnya ia tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.

“Sepertinya akan ada beberapa pendidikan online saat memulai, tapi semoga para pelajar dapat menikmati pembelajaran tatap muka,” sambungnya.

Baca juga: Ingin Kuliah S1-S2 ke Selandia Baru? Ada Beasiswa Senilai Rp 100 Juta

Selain itu, Nick juga berharap tahun depan tidak mengalami penurunan kuota pengiriman penerima beasiswa Chevening.

Pasalnya tahun ini, Chevening menurunkan kuota penerima beasiswa dari 62 hingga 51 orang karena harus memprioritaskan dana saat terjadi pandemi COVID-19.

“Kami mencoba mengirim pelajar Indonesia dan Timor Leste saya ke Inggris dalam program ini semampu kami," pungkas Nick. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau