KOMPAS.com - Kecerdasan emosional atau emotional intelligence kerap diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali emosi yang berbeda dari orang lain dan mampu mengelola emosi dari dalam diri.
Kecerdasan ini membuat seseorang mampu berkolaborasi dengan orang lain di sekitarnya, sehingga menciptakan kedekatan, kepercayaan dan keharmonisan, guna mencapai tujuan .
Di Korea, kecerdasan emosional ini dipelajari melalui konsep Nunchi.
Dalam bahasa Korea, istilah Nunchi berarti seni membaca pikiran dan perasaan orang lain untuk menciptakan keserasian, kepercayaan, dan kedekatan.
Baca juga: Jakob Oetama, Sempat Menjadi Guru Sebelum Tekuni Jurnalistik
Nunchi kerap disebut sebagai kesaktian orang Korea untuk bisa sukses, baik di kehidupan sosial, tempat kerja, terutama saat melakukan negosiasi.
Meski begitu, ini sama sekali tak ada hubungannya dengan hal supranatural.
Buku yang ditulis oleh penulis Euny Hong berjudul Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain mengupas seputar penerapan Nunchi dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut 8 aturan dasar dalam konsep Nunchi, merangkum laman Gramedia Digital:
Langkah pertama untuk bisa menerapkan Nunchi ialah hilangkan berbagai praduga terhadap seseorang. Ini bertujuan agar mampu mengamati dengan lebih tajam namun terbuka.
Baca juga: Ragam Buku Minggu Ini: Belajar Kelola Bisnis dan Investasi dari Nol
Bisa dimulai dari dua menit memejamkan mata dan memusatkan perhatian pada pernapasan sebelum bertemu dengan seseorang atau rapat dengan sejumlah orang.
Ada konsep dalam fisika kuantum yang dinamakan Efek Pengamat, yang menyatakan bahwa kita mengubah berbagai hal hanya dengan mengamatinya.
Hal yang sama berlalu ketika memasuki sebuah ruangan, kita dapat mengubah suasana hanya dengan berada di sana.
Pakar Nunchi akan memberitahu, ketimbang membuat keributan sewaktu memasuki ruangan, pertama-tama hormatilah ruangan yang akan dimasuki.
Tindakan ini selaras dengan aturan Nunchi pertama, yaitu kosongkan pikiran, amati dengan tajam sekeliling terlebih dahulu.
Baca juga: Kembali Dibuka, Ini Syarat Dapat Beasiswa Penuh S2 Chevening Inggris
Bersikaplah sebagai pribadi yang selalu waspada dan adaptif dengan apa yang sedang berlangsung di sekitar.
Memiliki Nunchi yang cepat artinya mampu menilik pandang apa yang sedang terjadi di ruangan itu begitu kita tiba, dan melanjutkan penajaman insting, karena segalanya terus berubah.
Nunchi percaya bahwa orang yang paling lantang dalam negosiasi tidak selalu jadi pemenang. Berdiamlah dan beri ruang agar jawaban yang dicari semakin mendekati.
Bila sabar menunggu, sebagian besar pertanyaan akan terjawab tanpa harus mengajukan satu patah kata pun.
Baca juga: Tanoto Foundation Buka Beasiswa Teladan, Siapkan Pemimpin Masa Depan
Percaya atau tidak, seseorang akan lebih banyak belajar dengan menyimak ketimbang dengan berbicara.
Satu aturan penting dalam Nunchi adalah tata krama ada untuk membuat semua orang merasa nyaman dan bukan untuk membuat diri kita merasa lebih unggul.
Memberitahu orang lain secara lantang tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat pertemuan di meja makan bukanlah Nunchi yang baik.
Orang tidak selalu mengatakan apa yang mereka pikirkan, dan itu adalah hak prerogatif mereka.
Bila kamu mempunyai Nunchi yang baik, kamu akan dengan mudah menyadari dengan begitu banyak isyarat yang ada di sekitar.
Baca juga: Subsidi Kuota, Kemendikbud Minta Sekolah Segera Setor Nomor Ponsel Siswa
Karena tidak semua orang nyaman untuk berkomunikasi langsung secara to the point.
Salah satu manfaat mengasah Nunchi adalah mengurangi peluang untuk menyinggung orang lain baik secara sengaja maupun tidak sengaja menjadi berkurang.
Menyinggung seseorang dengan komentar negatif, sindirian bahkan kata kasar yang dibalut pujian bukanlah Nunchi yang baik. Dalam Nunchi, perkataan yang berpotensi menyinggung orang lain tidaklah pantas.
Nunchi percaya bahwa kemampuan bertahan hidup bukan ditentukan oleh yang paling kuat, namun oleh mereka yang paling cepat peka dan beradaptasi dengan perubahan.
Perubahan dapat terjadi dengan cepat, bahkan dalam waktu 10 menit, perasaan orang lain dapat dengan cepat berubah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.