KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 mengubah banyak hal dalam kehidupan, tak terkecuali di ranah pendidikan.
Bagi perguruan tinggi, pandemi Covid-19 tak hanya memberi tantangan pembelajaran, namun juga tantangan untuk terus “melahirkan” mahasiswa yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan era industri 4.0.
Guna menyelaraskan kompetensi mahasiswa dengan kebutuhan dunia industri, Universitas Multimedia Nusantara terus berupaya mengembangkan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
Baca juga: Beasiswa Penuh S1 Oxford-Cambridge University dari Jardine Foundation
General Manager Marketing dan Business Development UMN Arief Setyadi Hernawa mengatakan, pengembangan mata kuliah maupun kurikulum terus dilakukan oleh UMN setidaknya dua tahun sekali.
"Kita selalu melakukan perubahan kurikulum boleh dibilang setiap dua tahun, kita harus selalu update," paparnya dalam temu media, Jumat (18/9/2020).
Menurutnya, pembaruan kurikulum tidak hanya bertujuan untuk membekali mahasiswa, namun juga disesuaikan dengan dunia industri.
"Industri menggunakan teknologi yang update, tantangan di pendidikan adalah harus lebih unggul dari industri yang ada saat ini," imbuh dia.
Baca juga: Pendaftaran KIP Kuliah Jalur Mandiri PTS Dibuka, Ini Link dan Cara Daftar
Alasannya, jelas Arief, mahasiswa yang masuk di tahun ini baru akan lulus empat tahun kemudian. Sehingga, UMN berupaya mengenalkan mahasiswa pada teknologi yang mungkin akan digunakan pada saat mereka lulus.
"Kalau bisa kita punya teknologi yang sudah mewadahi ketika empat tahun kemudian mahasiswa masuk ke industri itu sudah punya kemampuan itu," terang dia.
Salah satu problematika pembelajaran jarak jauh di masa pandemi adalah keterbatasan untuk menguji kompetensi mahasiswa secara langsung.
Pasalnya, tak semua pengetahuan bisa diakomodir oleh modul, melainkan melalui praktik-praktik yang dilakukan secara langsung.
Baca juga: Dua Kampus Ini Dominasi Medali Emas di Kompetisi Nasional MIPA 2020
Untuk menjawab tantangan ini, Arief mengatakan UMN telah melalukan sejumlah upaya. Salah satunya meningkatkan fasilitas pembelajaran virtual.
Arief menerangkan, selama belajar dari rumah, UMN memaksimalkan platform e-learning.
Melalui e-learning, mahasiswa dapat memperoleh tautan menuju ke kelas virtual yang otomatis menandai kehadiran, modul pembelajaran, mengumpulkan tugas, bahkan melaksanakan ujian.
“Tugas juga platformnya menggunakan e-learning, tidak menggunakan e-mail, itu bisa disetel masa kapan mengumpulkan tugas. Jamnya termasuk telat atau tidak, kalau telat boleh mengumpulkan lagi atau tidak,” ujar Arief.