Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Singapura Lewati Gelombang 2 Covid Klaster Sekolah dan Universitas

Kompas.com - 01/10/2020, 15:48 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh: Lydia Helena Wong dan Andrivo Rusydi*

KOMPAS.com - Perhari ini, 25 September 2020, jumlah penyebaran Covid-19 di Singapura adalah sebanyak 57.665 kasus, dengan 57.333 sembuh dan 27 kematian, di mana tidak ada penambahan kematian semenjak 16 Juli.

Dengan demikian Singapura menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian Covid-19 terendah di dunia (0.05 persen).

Semenjak 21 September 2020, jumlah kasus perhari di bawah 20 orang dengan jumlah total tes Covid-19 mencapai di atas dua juta.

Dalam tulisan ini kami ingin berbagi kiat-kiat dilakukan pemerintah dan warga Singapura dalam menanggulangi wabah Covid-19 dengan menerapkan the new normal setelah melewati beberapa fase 1, 2, dan 3.

Baca juga: Cara Singapura lewati Gelombang 2 Covid di Kluster Komunitas dan Perkantoran

Gelombang pertama

Gelombang pertama Covid 19 di Singapura tercatat mulai melanda di bulan Februari 2020 dan peningkatan pasien di bulan Maret didominasi oleh kasus pendatang yang kebanyakan adalah mereka yang kembali dari negara2 di Eropa dan Amerika.

Mereka yang baru dari bepergian ke luar negeri harus menjalani karantina selama 14 hari untuk mencegah penularan ke masyarakat.

Namun pada akhir Maret, kasus lokal Covid-19 yang tidak ada hubungan dengan kasus impor ataupun kasus Covid yang lain mulai meningkat. Pada tanggal 7 April, pemerintah Singapura mulai memasuki masa “Circuit Breaker”selama 4 minggu.

Selama masa Circuit Breaker ini, semua sekolah, kegiatan bisnis yang tidak esensial diharuskan tutup.

Semua karyawan harus bekerja dari rumah dan proses belajar-mengajar baik dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi di lakukan secara online dari rumah masing-masing.

Sejak pertengahan April, gelombang kedua COVID di Singapura mendadak meningkat karena adanya outbreak di asrama pekerja asing yang biasanya berasal dari India, Bangladesh, Srilanka dan China.

Karena itu, masa Circuit Breaker diperpanjang selama 4 minggu sampai tanggal 1 Juni 2020.

Era "Normal Baru" Singapura

Program Circuit Breaker yang dijalankan oleh pemerintah dan warga Singapura berdampak positif dan efektif.

Pada tanggal 1 Juni 2020, kurva pasien baru covid-19 menurun dan dalam seminggu terakhir, kasus2 penularan di luar asrama pekerja menurun drastis menjadi kurang dari 5 orang per hari.

Karena kasus penyebaran bisa ditekan dan angkanya konstan kurang dari 5-10 orang per hari, pada tanggal 2 Juni 2020, dimulailah masa “New Normal” fasa 1 di Singapura. Fase 2 dan 3, di mana lebih banyak bisnis dan kegiatan akan dibuka, akan diterapkan jika laju infeksi Covid di fasa 1 berhasil diperlambat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau