KOMPAS.com - Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Solehuddin menegaskan, pihaknya menjadi lebih berprestasi dan inovatif di masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut salah satunya diwujudkan dengan konsistensi UPI dalam menjalankan misi menyelenggarakan program pengadaan guru.
Solehuddin menerangkan, guru bukan satu-satunya jenis tenaga yang dihasilkan UPI, bahkan dalam waktu yang akan datang jumlah guru yang diperlukan tidak banyak.
“Sebab, program perluasan pendidikan dasar dan menengah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tidak menjadi prioritas lagi,” ungkapnya seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (22/10/2020).
Dia mengatakan itu dalam sambutannya saat membuka upacara peringatan Dies Natalis Ke-66 UPI Tahun 2020 yang digelar daring, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Sumbang Pemikiran untuk Pembangunan Pendidikan Indonesia, UPI Kukuhkan 8 Guru Besar
Solehuddin menyebut, ke depan bukan jumlah guru yang harus menjadi tujuan UPI, tetapi menghasilkan guru kompeten dengan jumlah relatif lebih kecil untuk mengganti guru yang pensiun.
Saat ini, program pengadaan guru bersifat “on/off” yang hanya menyiapkan guru dengan jumlah dan jenis sesuai dengan kebutuhan aktual di sekolah.
Maka dari itu, UPI menyelenggarakan program pengadaan pemikir strategis pendidikan.
Tenaga pemikir dan analis kebijakan sangat diperlukan untuk membantu kementerian, kedirjenan¸ kepala daerah dan kepala dinas pendidikan agar dapat melahirkan kebijakan pendidikan yang bermutu.
Sebab, tenaga pemikir strategis dan peneliti yang andal diharapkan menguasai konsep-konsep makro berkaitan dengan kebijakan pendidikan.
Baca juga: Dukung Kebijakan Pelayanan Publik Pemerintah, UPI Diapresiasi Kemendikbud
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.