KOMPAS.com - Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia atau KOPSI 2020 menjadi ajang pembuktian gairah dan kualitas penelitian siswa Indonesia tidak surut oleh tantangan pendemi global Covid-19.
Secara kuantitas, tercatat, 1.740 proposal penelitian dari seluruh Indonesia masuk dalam seleksi kompetensi penelitian siswa tahun ini.
Dari jumlah tersebut terseleksi sebanyak 1.298 naskah penelitian dan selanjutnya diseleksi kembali menjadi 150 naskah penelitian ke tingkat nasional.
Sebanyak 283 siswa dari 87 SMA dan 25 MA dari 26 Provinsi di Indonesia memastikan diri mengikuti seleksi tingkat nasional meliputi Seleksi Pameran, Presentasi, dan Wawancara. Dari para finalis ini terdapat 10 siswa penerima Kartu Indonesia Pintar.
"Saya cukup terkejut saat menerima proposal penelitian yang dikirimkan oleh siswa. Penelitian mereka luar biasa. Mereka banyak mengangkat solusi persoalan terkait pandemi, misal teknologi penjaga jarak, hingga otomasi alat kesehatan," ungkap Prof. Riri Fitri Sari, Guru Besar Fakultas Teknik UI yang menjadi Juri KOPSI kategori Fisika Terapan dan Rekayasa.
Baca juga: KOPSI 2020, Membangun Karakter Ilmiah dan Penelitian Siswa Sejak Dini
Prof. Riri menyampaikan apa yang sedang dilakukan para peneliti ternyata juga tengah dilakukan oleh para siswa.
"Tentu dengan skala penelitian yang lebih sederhana. Tapi luar biasanya, itu sudah mereka pikirkan. Dan yang terpenting, metodologi atau tahap-tahap penelitian yang harus mereka lakukan, sudah mereka pahami dengan baik," ujar Prof. Riri.
Gairah dan kualitas penelitian para siswa tidak surut meski mereka dihadapkan pada tantangan pandemi Covid-19 ini, tambah Prof. Riri lebih lanjut.
Prof. Riri memberikan apresiasi terhadap Puspresnas yang memberikan wadah para siswa yang memiliki talenta di bidang penelitian ini.
"Saya memberikan apreasisi positif kepada Puspresnas yang tetap mewadahi kreativitas dan inovasi siswa di tengah pandemi ini. Hal ini akan menjadi sarana bagi kita tetap untuk membangun karakter ilmiah siswa, di tengah tantangan pandemi ini," ujarnya.
Penyataan senada datang dari Abdurakhman, Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Juri Ilmu Sosial dan Humaniora. "Kreativitas Generasi Z justru terpacu dengan adanya covid-19 ini. Mereka kini sudah banyak menggunakan Google Form dalam melakukan kuesioner penelitian."
Ia berharap sekolah melalui guru pembimbing terus membangun karakter ilmiah siswa. "Kuatnya karakter ilmiah akan mendorong siswa melakukan penelitian yang kredibel. Mereka akan memberikan sikap kritis dan analistis yang tinggi. Ini akan menjadi bekal siswa menjadi peneliti yang handal."
Baca juga: Satu Tahun Jokowi-Maruf, Puspresnas: Menjaga Nyala Semangat Prestasi Siswa
Sebelumnya, Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi menyampaikan KOPSI menjadi agenda penting sebagai salah satu upaya pembinaan talenta penelitian siswa Indonesia.
"KOPSI menjadi agenda penting Puspresnas dalam rangka membangun manusia Indonesia yang berkarakter kreatif dan inovatif," ujar Asep, "gelaran ini berfokus pada karakter ilmiah ditumbuhkan melalui kegiatan kompetisi dalam rangka mengembangkan kemerdekaan berpikir guru dan siswa untuk terus meneliti."