Ia menjelaskan, setiap siswa yang lulus dari Fatih Bilingual School akan menerima salah satu dari 3 diploma sesuai capaian mereka selama bersekolah di sini. Salah satu indikatornya adalah berapa banyak kompetisi yang diikuti oleh siswa.
"Jadi, kami percaya mengikuti kompetisi adalah salah satu cara untuk menumbuhkan karakter tersebut. Kompetisi itu memberikan banyak pembelajaran dalam waktu dan materi yang lebih terfokus. Jadi memang tujuan utama mengikuti kompetisi bukanlah medali, tapi seberapa banyak pelajaran yang bisa mereka dapatkan," ungkapnya.
Hadi berharap, ke depan, ketika siswa sudah terbiasa menguji terori yang mereka pelajari di berbagai kompetisi, mereka secara otomatis akan lebih mudah dalam mengaplikasikannya juga dalam kehidupan sehari-hari.
"Sehingga karakter ilmiah akan terbentuk dengan sendirinya dan lebih tahan lama," tegasnya.
Baca juga: Perkuat Prestasi dari Rumah, Kawan Lama Dukung Kompetisi Metrologi LKS 2020
Fatih Bilingual School berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi para siswa di manapun terutama di wilayah Aceh.
"Pandemi pasti memiliki sisi hikmah di samping segala efek negatif yang kita rasakan sekarang," kata Nurhadi.
Nurhadi mengajak, dari pada fokus pada hal-hal apa yang sekarang tidak ada atau dibatasi karena pandemi, lebih baik fokus pada peluang apa dalam dunia pendidikan yang belum atau baru sedikit tersentuh.
Ia mengatakan, "banyak sekali peluang-peluang kolaborasi secara virtual di dunia pendidikan karena hikmah pandemi. Manfaatkan itu untuk belajar lebih baik lagi."
Selain itu, pandemi juga memunculkan banyak sekali kompetisi atau kegiatan yang bisa kita ikuti secara virtual.
Misal, jika dulu siswa Fatih Bilingual School ikut kompetisi di ITB maka biaya dan lainnya kadang menjadi kendala. Sekarang karena semua online kesempatan siapapun dari dari daerah manapun untuk ikut bergabung sangat terbuka lebar.
"Tiga hal tadi; kesempatan berkolaborasi, waktu, dan banyaknya plaform lomba adalah keberkahan. Manfaatkan itu, maka kita menjadi orang yang belajar di masa pendemi," pesan Nurhadi menutup pembicaraa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.