Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mahendra K Datu
Pekerja corporate research

Pekerja corporate research. Aktivitas penelitiannya mencakup Asia Tenggara. Sejak kembali ke tanah air pada 2003 setelah 10 tahun meninggalkan Indonesia, Mahendra mulai menekuni training korporat untuk bidang Sales, Marketing, Communication, Strategic Management, Competititve Inteligent, dan Negotiation, serta Personal Development.

Inovasi Parekraf dan Pemulihan Multi-Sektor

Kompas.com - 25/01/2021, 11:13 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Koordinasi antar sektor. Apakah sudah pernah dilakukan? Sudah dan belum optimal. Program Creating the New Bali adalah contohnya.

Empat dari sepuluh kawasan yang dicanangkan sedang berjalan: Kawasan Danau Toba, Labuan Bajo, Candi Borobudur dan yang terkini, Mandalika.

Mandalika adalah contoh yang baik, karena sektor wisata ini melibatkan wisatawan penggemar olahraga otomotif dengan dibangunnya sirkuit MotoGP. Namun apakah hanya akan berhenti di situ?

Jangan. Mandalika bisa menghadirkan lebih banyak hal: pantai yang eksotis, kuliner yang dikemas dengan pendekatan festival rutin bersamaan dengan ragam budaya lokal. Jangan sampai Mandalika hanya didatangi wisatawan setahun sekali.

Candi Borobudur? Memang tidak ada pantai yang bisa ditawarkan di sana, tetapi tidakkah kita tetap bisa menghadirkan convention center bercorak desain etnik untuk acara tahunan Tourism Summit, dengan museum hi-tech yang menampilkan visualisasi Indonesia atas 'Sembilan Bali' yang lain?

Tidakkah itu promosi dengan edifikasi yang cerdik? Bayangkan saat anda sedang berada di Borobudur, anda sudah 'diiming-imingi' juga keindahan Labuan Bajo, Danau Toba, Raja Ampat dan tempat-tempat eksotik lainnya?

Saat tulisan ini dibuat, Morotai yang masuk dalam radar kebijakan 'Bali Baru' sedang menggenjot dirinya dengan kawasan industri moderen terpadu. Kawasan ini kaya akan wisata alam. Sangat pas dan cerdik.

Tetapi bagaimana memaparkan kepada calon wisman akan kekontrasan Morotai sebagai tujuan wisata eksotik bagi turis sekaligus tujuan investasi bagi pabrikan global untuk berlabuh di kawasan industrinya?

Monash University adalah kampus asing pertama di Malaysia. Lokasinya tak main-main, di kawasan Petaling Jaya di mana destinasi wisata moderen Sunway Lagoon berada, pun beberapa kampus dan berbagai mall lainnya di wilayah itu juga bertebaran.

Orang Indonesia, Vietnam, Filipina, dan wilayah regional Asia Tenggara serta Selatan cukup belajar di kampus prestisius tersebut tanpa perlu melanglang buana ke kampus pusatnya di Melbourne, Australia.

Bukankah mahasiswa asing di Monash Malaysia adalah wisatawan bagi Sunway Lagoon dan mall-mall yang berserakan di kawasan itu?

Semoga seorang Sandiaga Uno yang cukup visioner berbisnis mampu menterjemahkan visi parisiwasta Indonesia dengan cerdik dan menyatu selaras dengan strategi pemulihan ekonomi dari sektor-sektor yang lain.

Semper Fi!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com