"Pada subduksi, semakin menunjam maka semakin besar besar pula magnitudo gempanya," ungkap dia.
Dia menyebutkan, untuk mengukur potensi gempa bumi, biasanya digunakan beberapa parameter seperti surface rupture, epicenter, dan hypocenter/focus.
Focus/hypocenter adalah titik di dalam bumi yang menjadi pusat dari gempa bumi.
Secara umum, bilang dia, gempa bumi terjadi pada sesar yang memiliki kedalaman 10-15 km.
Jadi, jika sesar memiliki kedalaman sekitar 100 m, sesar tersebut tidak memiliki potensi gempa bumi
"Sebaliknya, jika suatu sesar berada pada kedalaman 10-15 km, sesar tersebut memiliki potensi gempa bumi," ujar dia.
Baca juga: Baru 21 Tahun, Maya Jadi Mahasiswa Termuda Program Doktor ITB
Dia menuturkan, gempa bumi menimbulkan dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung, lanjut dia, gempa bumi dapat menyebabkan guncangan, sobekan permukaan, likuifaksi, rock fall, longsoran, dan rusaknya bangunan.
Adapun dampak tidak langsung dari gempa bumi dapat mengakibatkan tsunami, mass wasting, banjir, kebakaran, dan kontaminasi zat beracun.
"Seperti pada gempa di Aceh 2004, sumbernya adalah terjadi subduksi yang menyebabkan tsunami," jelas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.