"Sebaliknya, jika suatu sesar berada pada kedalaman 10-15 km, sesar tersebut memiliki potensi gempa bumi," ujar dia.
Baca juga: Baru 21 Tahun, Maya Jadi Mahasiswa Termuda Program Doktor ITB
Dia menuturkan, gempa bumi menimbulkan dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung, lanjut dia, gempa bumi dapat menyebabkan guncangan, sobekan permukaan, likuifaksi, rock fall, longsoran, dan rusaknya bangunan.
Adapun dampak tidak langsung dari gempa bumi dapat mengakibatkan tsunami, mass wasting, banjir, kebakaran, dan kontaminasi zat beracun.
"Seperti pada gempa di Aceh 2004, sumbernya adalah terjadi subduksi yang menyebabkan tsunami," jelas dia.
Dia menegaskan, gempa merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari, serta belum ada teknologi yang bisa menghindar dari bahaya gempa.
Indonesia yang berada di lokasi tektonik aktif, memiliki zona subduksi dan sesar yang bisa menimbulkan gempa bumi.
Dia menekankan, sebelum gempa bumi terjadi sebaiknya dilakukan mitigasi atau upaya-upaya tertentu untuk mengurangi dampak dari gempa tersebut.
Baca juga: Rangkul Unhas, SIG Bantu Korban Gempa di Sulbar
"Seperti kita mau perang, kita harus tahu apa senjata yang dimiliki musuh jika terjadi gempa bumi," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.