KOMPAS.com - Menjaga kesehatan gigi dan mulut wajib dilakukan secara rutin. Khususnya perawatan gigi pada anak-anak karena gigi anak-anak rentan rusak akibat pola makan dan kurang disiplin membersihkan gigi.
Namun di tengah kondisi pandemi Covid-19, hal ini tentu menjadi sesuatu yang lebih sulit dilakukan.
Baik pasien maupun dokter, sebisa mungkin tidak menularkan virus satu sama lain. Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Willyanti Soewondo menerangkan, praktik kedokteran gigi dan mulut anak di tengah pandemi ini harus mengikuti protokol kesehatan ketat.
Perawatan gigi saat ini pun ditekankan pada pencegahan penyakit gigi dan mulut lebih dini (preventif dentistry).
“Perawatan gigi mulut anak pada era Covid-19 itu yang penting tindakan pencegahan penyakit gigi mulut lebih dini,” ujar Willy dikutip dari laman unpad.ac.id, Minggu (11/4/2021).
Baca juga: Orangtua, Ajak Anak Mencintai Bumi dengan 4 Cara Ini
Wanita yang akrab disapa Willy ini mengatakan, pencegahan kerusakan gigi secara dini meliputi beberapa hal, yakni:
1. Pemeliharaan kesehatan gigi di rumah
Menjaga kesehatan gigi di rumah, seperti menjaga kebersihan gigi dan mulut anak dengan baik dan mengoptimalkan edukasi kesehatan gigi.
2. Diet makanan non kariogenik
Yaitu dengan mengurangi makanan bergula dan lengket, serta memperbanyak makanan berserat. Seperti buah-buahan yang banyak mengandung air dan sayur-sayuran.
3. Kunjungi dokter gigi
Mengunjungi dokter gigi, setidaknya bisa dilakukan setiap 3-6 bulan sekali.
“Untuk anak dengan gigi mulut yang baik biasanya 6 bulan sekali, tapi yang banyak kariesnya dianjurkan interval 3 sampai 6 bulan,” ujar Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Unpad ini.
Baca juga: Peserta UTBK, Ini yang Harus Dilakukan Saat dan Setelah Mengikuti Tes
4. Konseling prenatal penting dilakukan
Willy mengungkapkan, kesehatan gigi dan mulut saat kehamilan harus mendapat perhatian khusus karena akan berdampak pada kondisi janin.