KOMPAS.com - Beberapa hari lagi, umat Muslim akan merayakan hari Lebaran 2021. Jika Lebaran tentu identik dengan makanan khas ketupat.
Tapi, bagi siswa atau anak-anak milenial belum tentu paham asal makanan ketupat dan artinya. Bahkan ada filosofi yang mendalam di balik kesederhanaan ketupat.
Melansir akun Instagram Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), Sabtu (8/5/2021), ini penjelasannya.
Baca juga: Serba-serbi Ketupat yang Wajib Diketahui Anak Milenial
Ketupat sebagai hidangan khas Ramadhan itu:
1. Berawal dari Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah orang pertama yang memperkenalkan ketupat kepada masyarakat Jawa. Sunan Kalijaga juga membudayakan dua tradisi "bakda" saat memperkenalkan ketupat, yakni:
Bakda Lebaran dilakukan saat Idulfitri, sedangkan Bakda Kupat dilakukan seminggu pasca-Lebaran.
Saat Bakda Kupat, banyak rumah di Jawa menganyam ketupat memakai daun kelapa muda. Selesai dimasak, ketupat diantarkan ke kerabat yang lebih tua.
Lambat laun, ketupat menjadi simbol kebersamaan umat Islam.
2. Simbol permintaan maaf
Saat sudah dicampur dengan lauk bersantan, ketupat menjadi simbol permintaan maaf. Namanya berganti menjadi "kupa santen".
Baca juga: Siswa Ingin Turunkan Berat Badan, Coba Rempah Ini
Dalam budaya Jawa, kupa santen berarti "kula kepat nyuwun ngapunten" (saya salah, mohon maaf).
3. Memiliki banyak nama
Ketupat memiliki beragam nama berbeda. Orang Jawa dan Sunda biasa menyebut dengan "kupat", di Bali lebih akrab disebut "lipat".
Sedangkan masyarakat Minangkabau mengenalnya dengan nama "katupek" dan Madura menyebutnya "ketopak".
1. Mencerminkan beragam kesalahan manusia
Hal itu bisa terlihat dari rumitnya bungkusan ketupat.
2. Kesucian hati
Setelah ketupat dibuka maka akan terlihat nasi putih dan hal ini mencerminkan kebersihan serta kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.
Baca juga: 5 Kegiatan Positif bagi Siswa agar Ramadhan Produktif
3. Mencerminkan kesempurnaan
Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya merayakan Idulfitri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.