KOMPAS.com - Setiap orang pasti memiliki rasa takut, apalagi anak kecil. Jika di malam hari yang gelap, maka perasaan takut pada anak akan muncul.
Tetapi, apa rasa takut itu? Takut adalah suatu kondisi perasaan cemas berlebihan yang memberikan dampak kekhawatiran pada diri sendiri.
Perasaan takut terjadi karena hadirnya suasana, objek, dan orang lain yang tidak diharapkan dan selalu ditiadakan oleh anak.
Baca juga: Ini Modul Piloting Pendampingan Orangtua pada Anak Usia Dini
Sedangkan sumber rasa takut ini adalah pengalaman anak yang tidak mengenakan, cerita orang lain yang membuat asosiasi takut, serta menyaksikan kejadian yang memberikan dampak takut pada diri sendiri.
Artinya, takut adalah suatu kondisi perasaan yang akan selalu dialami oleh anak-anak.
Namun pertanyaannya adalah bagaimana menyikapi dan mengatasi perasaan takut yang dialami oleh anak? Tapi yang sering terjadi adalah saat anak-anak sedang merasakan takut, orang tua justru menyalahkan anak.
Apalagi jika rasa takut itu meuncul karena hal sepele yang dianggap orang tua, anak tidak seharusnya takut. Sikap salah yang sering dilakukan orang tua tampak dari ekspresi kata-kata yang diucapkan.
Misalnya, "Ah, kamu penakut, sama semut saja takut", "Jangan penakut, hantu itu tidak ada", "Ayo minum obat. Sama obat saja takut".
Ungkapan-ungkapan itu menunjukkan sikap orang tua yang menyalahkan anak dan rasa takutnya. Padahal rasa takut adalah hal yang alamiah, yang bisa terjadi pada siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
Tapi, yang harus dilakukan orang tua adalah memahami kebutuhan yang diharapkan anak saat sedang takut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.