Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Gizi Unpad: Ini Tips Menurunkan Kolesterol

Kompas.com - 21/07/2021, 12:56 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tak hanya karena usia, tetapi kolesterol tinggi juga disebabkan karena mengonsumsi jenis makanan tertentu.

Untuk itulah, setiap orang terutama yang masuk kelompok usia 40 tahun ke atas harus menjaga kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuhnya.

Ahli Gizi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr. Gaga Irawan Nugraha, dr., Sp.GK., M.Gizi, mengatakan, ada sejumlah makanan yang perlu dihindari oleh seseorang yang memiliki kolesterol dan trigliserida tinggi.

Baca juga: Pakar IPB: Alpukat Penurun Kolesterol Jahat, Ini Cara Budidayanya

Makanan jenis apa saja itu? Melansir laman resmi Unpad, Kamis (18/2/2021), Dr. Gaga memberikan penjelasannya bahwa orang dengan kolesterol tinggi, tentu harus dibatasi makanannya.

Makanan kolesterol tinggi

Menurutnya, makanan dengan kadar kolesterol jahat paling tinggi adalah:

1. Otak, baik otak sapi maupun otak ikan.

"Makanan ini mengandung setidaknya 2.500 miligram per 100 gram," ujarnya seperti dikutip dari laman Unpad.

2. Jeroan, kulit, dan kikil.

3. Ketiga adalah kuning telur.

Dosen Fakultas Kedokteran Unpad ini menjelaskan, kuning telur termasuk makanan yang paling banyak ditemui.

Meskipun banyak orang yang sudah berhenti mengonsumsi langsung, kuning telur masih bisa ditemukan pada jenis makanan lainnya. Terutama pada kue maupun makanan yang terbuat dari tepung-tepungan.

"Jangan lupa, ada banyak makanan yang terbuat dari tepung terigu dan pakai kuning telur di dalamnya," kata Gaga.

Baca juga: Turunkan Kolesterol dengan Infused Water Inovasi Mahasiswa UM

Sedangkan makanan yang mengandung trigliserida tinggi adalah makanan yang mengandung gula dan minyak. Penggunaan gula sebaiknya dibatasi hanya sebagai bumbu pelengkap saja.

Tips menurunkan kolesterol

Dijelaskan Gaga, ada beberapa tingkatan kondisi jika dilihat dari kadar kolesterol dan trigliserida.

Yakni jika ada salah satu yang lebih, orang tersebut berada pada kondisi gizi lebih. Apalagi jika didukung dengan indeks massa tubuh yang melebihi normal.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau