Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa, Kenali 9 Inovasi Bidang Teknologi dari Perguruan Tinggi

Kompas.com - 12/08/2021, 15:06 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah inovasi telah dilakukan para sivitas akademika di sejumlah perguruan tinggi Indonesia.

Termasuk beragam inovasi di bidang teknologi yang diciptakan pihak perguruan tinggi.

Memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26 pada tanggal 10 Agustus, menjadi momentum untuk meningkatkan hilirisasi hasil riset dari perguruan tinggi serta memperkuat kebanggaan terhadap produk dalam negeri.

Sejauh ini, beragam hasil riset dari perguruan tinggi telah banyak dikembangkan menjadi produk inovasi yang memiliki manfaat dan nilai guna.

Dilansir dari akun Instagram Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Ditejen Dikti), Kamis (12/8/2021) ada beberapa produk inovasi dari perguruan tinggi Indonesia yang membanggakan.

Yuk simak bersama ulasan berikut ini.

Baca juga: 10 Kampus di Indonesia Terpopuler di Twitter

1. Robot RAISA

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (Unair) menciptakan Robot Medical Assistant ITS - Unair (RAISA) yang didesain mampu mengirimkam berbagai keperluan pasien, mulai dari obat, alat pelindung diri berupa face shield, makanan dan lain sebagainya.

Robot RAISA ini dikendalikan menggunakan remote control dari jarak jauh dengan joystick.

2. Robot KECE

Inovasi berupa robot KECE ini karya Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memiliki tujuh fitur unggulan yang digunakan untuk membantu tenaga medis dalam penanganan pasien Covid-19.

Diantaranya dapat menarik trolley, rak pembawa logistik, komunikasi dua arah, UV sterilisasi, pengukuran suhu jarak maksimal 5 meter, oxymeter wireless dan terapi musik.

3. I-Car

I-Car adalah prototipe mobil listrik otonom yang bisa berjalan sendiri tanpa perlu pengemudi dengan bantuan kombinasi teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT).

Sehingga dapat membantu pengemudi mengidentifikasi potensi bahaya, mencegah tabrakan dan mengurangi risiko kecelakaan.

Serta dapat mengoptimalkan daya dari penggerak motor listrik.

Dalam proses pembuatan I-Car melibatkan lebih dari 30 pakar baik profesor, doktor dan master di bidang masing-masing kompetensi serta mahasiswa ITS.

Baca juga: Dosen Unpad Ungkap Penyebab dan Cara Mencegah Burnout

4. Ventilator Portable Vent-I

Vent-I merupakan hasil kerja sama antara Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad) dan YPM Salman.

Vent-I menjadi alat bantu pernafasan bagi pasien yang masih dapat bernafas sendiri (jika pasien Covid-19 pada gejala klinis tahap 2), bukan diperuntukkan bagi pasien ICU. Vent-I diklaim dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis.

Alat tersebut memiliki fungsi utama yaitu CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).

5. GeNose C19

GeNose merupakan inovasi dalam negeri yang secara luas telah digunakan sebagian masyarakat sebagai salah satu alternatif alat screening Covid-19.

Alat ini merupakan buatan Universitas Gadjah Mada (UGM). Alat ini bisa mendeteksi virus berdasarkan pada hembusan nafas.

GeNose C19 tergolong alat elektromedis non invasif dengan basis kecerdasan buatan Artificial Intelegent (AI) yang mengandalkan banyak data dan kepatuhan pada standar prosedur penggunaan (standar operationg procedure/SOP) untuk menghasilkan performa yang baik.

Baca juga: Mahasiswa UB Ciptakan Sabun Organik dengan Segudang Manfaat

6. Radar pasif pendeteksi pesawat

Teknologi radar pasif ini merupakan karya dari Kelompok Keahlian (KK) Teknik Telekomunikasi di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (STEI ITB) yang bekerjasama dengan PT LAPI ITB dan Balitbang Kementerian Pertahanan RI.

Radar merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu radar aktif dan radar pasif.

Alat ini berguna untuk mendeteksi adanya pesawat asing yang melewati batas negara secara ilegal.

7. Atraktor Cumi-Cumi

Sebuah produk yang dikembangkan Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan tujuan memperkaya sumber daya cumi-cumi di suatu kawasan perairan.

Penggunaannya sebagai tempat cumi-cumi melepaskan telurnya lalu telur-telur tersebut menempel pada atraktor sampai pada akhirnya menetas.

Desain dan kontruksi atraktor cumi-cumi menggunakan pipa pralon dan kawat harmonika serta bahan lain yang mudah diperoleh nelayan.

Baca juga: Astra Isuzu Buka Lowongan Kerja Lulusan D1/D3-S1, Cek Infonya

8.COVENT-20

Merupakan ventilator Transport Lokal yang dikembangkan oleh Tim Ventilator Universitas Indonesia (UI).

Telah dinyatakan lulus uji klinis manusia dari Kementerian Kesehatan RI pada 15 Juni 2020.

COVENT-20 dapat digunakan sebagai alternatif untuk membantu pasien yang mengalami kesulitan bernafas dan perlu dikontrol oleh mesin (time-triggered).

Alat ini juga dilengkapi mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) untuk membantu pemberian oksigen kepada pasien yang masih sadar dan bernafas spontan.

9. Swab Chamber

Merupakan salah satu alat teknologi yang dikembangkan Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS) dalam membantu tenaga medis Covid-19.

Alat ini berbentuk dua bilik yang terdiri atas bilik yang digunakan petugas media serta untuk pasien.

Kedua bilik tersebut dibatasi dengan dinding akrilik yang dilubangi dan dilengkapi dengan sarung tangan karet yang berfungsi untuk melindungi tangan tenaga medis saat bersentuhan dengan mulut pasien ketika melakukan pemeriksaan swab.

Baca juga: Nadiem Semangati 6.424 Maba ITS agar Berkontribusi untuk Negeri

Sehingga tidak terjadi kontak langsung antara pasien dengan tim medis.

Swab Chamber ini adalah salah satu bantuan teknologi rancangan ITTS yang telah diberikan kepada pemerintah Kota Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Edu
SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

Edu
Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau