KOMPAS.com - Guru Besar IPB, Profesor Titi Candra Sunarti menyebut, umbi garut memiliki potensi sebagai pengganti tepung dan aneka produk makanan yang bergizi tinggi. Bahkan, umbi garut berkhasiat bagi kesehatan.
Dia mengatakan, umumnya, umbi garut segar dijadikan sebagai bahan baku industri pati dan bibit tanaman.
Baca juga: Pakar IPB Megawati Beri Tips Atur Waktu yang Baik
Namun demikian, komoditas ini belum dikenal oleh masyarakat luas karena masih menjadi konsumsi warga lokal.
"Kandungan pati dalam umbi garut mempunyai daya cerna tinggi sehingga mudah dicerna. Ukuran granulanya juga besar sehingga dalam proses ekstraksi tidak terlalu sulit," ucap dia melansir laman IPB, Kamis (16/9/2021).
Dia menjelaskan, dengan keunggulan yang dimiliki itu, menjadikan umbi garut dapat diposisikan sebagai subtitusi tapioka atau sagu.
Dia menyarankan supaya teknik penyiapan dilakukan secara tradisional sehingga komponen fungsional terutama alkaloid dan tanin tidak hilang.
"Dengan viskositas rendah dalam keadaan panas maupun dingin menjadikan umbi garut bertekstur lembut. Tesktur tersebut baik bagi makanan bayi dan orang tua yang sedang sakit," kata wanita yang menjadi Dosen dari Departemen Teknologi Industri Pertanian.
Dia menyebut, ekstraksi umbi garut dengan cara basah merupakan teknik paling sederhana.
Baca juga: Mahasiswa Unpad, Kampus Mulai Buka PTM Terbatas pada Akhir Oktober
Umbi garut juga memiliki enzim polifenol yang tinggi dan berpotensi sebagai antioksidan.
Tidak hanya itu, limbah padatnya bahkan dapat dimanfaatkan untuk kertas dekoratif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.