KOMPAS.com - Melakukan aktivitas olahraga sangatlah penting bagi kesehatan tubuh. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 seperti ini.
Pembatasan aktivitas di tengah masa pandemi membuat sebagian masyarakat enggan untuk beraktivitas dan lebih memilih untuk bersantai. Tentu kebiasaan baru tersebut menjadi hal yang tidak sehat bagi tubuh, terutama tubuh lansia.
Baca juga: Lansia Harus Banyak Istirahat, Dosen UGM: Justru Dianjurkan Aktif Gerak
Oleh karena itu, khususnya lansia perlu memerhatikan aktivitas olahraga selama masa pandemi.
Dosen fisioterapi Universitas Airlangga (Unair), Arni Kusuma Dewi mengatakan bahwa olahraga membantu untuk meningkatkan sel pertahanan yang ada pada darah.
Ia juga menjelaskan jika olahraga mampu meningkatkan kadar endorphin (hormon senang) dan secara otomatis menurunkan stres. Selain itu juga, olahraga dapat menghambat produksi sitokin sebagai induktor alergi.
“Ini merupakan hasil penelitian yang baru, dengan olahraga ternyata kadar sitokin (zat kimia alergi) dalam tubuh menjadi turun. Sehingga baik untuk melakukan olahraga bagi pengidap alergi tetapi dengan arahan dokter,” tuturnya.
Penelitian lainnya mengungkap jika berolahraga sebelum melakukan vaksinasi, maka antibodi orang tersebut akan lebih cepat terbentuk. Maka dari itu Arni menganjurkan untuk berolahraga terlebih dahulu sebelum melakukan vaksinasi. Olahraga dianggap sebagai booster untuk tubuh dapat memproduksi lebih banyak sel-sel imun.
“Nah ini (olahraga) sebelum vaksin loh ya, bukan setelahnya. Jikalau setelah vaksin ya jangan melakukan olahraga,” pesannya.
Baca juga: 5 Aktivitas Olahraga Saat Mahasiswa Bosan dengan Kuliah Online
Namun Arni menjelaskan jika tidak semua jenis olahraga memberikan efek yang sama terhadap imunitas. Terdapat beberapa jenis aktivitas olahraga sesuai dengan intensitas dan efek masing-masing. Beberapa jenis aktivitas tersebut di antaranya yakni intensitas rendah, sedang, dan tinggi diantaranya sebagai berikut:
Low Intensity
Beberapa aktivitas olahraga ringan misalnya berjalan termasuk intensitas rendah dan berefek meningkatkan imunitas secara tidak signifikan. Aktivitas tersebut dapat meningkatkan imunitas jika rutin melakukannya dalam kurun waktu setengah jam selama kurang dari empat minggu.
Terdapat juga jenis aktivitas dengan intensitas rendah yang dapat meningkatkan efek imunitas secara signifikan. Akan tetapi, melakukannya harus secara rutin selama setengah jam dan rutin lebih dari empat minggu seperti bersepeda, belanja, serta housework.
Tanda tubuh setelah melakukan olahraga intensitas rendah salah satunya adalah peningkatan denyut jantung sebesar 40 hingga 54 persen. Tubuh tidak menjadi terlalu lelah dan masih dapat berkomunikasi normal.
Moderate Intensity
Salah satu aktivitas dengan intensitas sedang adalah jalan cepat selama 30 hingga 60 menit dengan jeda istirahat yang dapat meningkatkan imun secara signifikan.