Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Memilih Alat Permainan Edukatif bagi Anak Usia Dini

Kompas.com - 23/10/2021, 17:43 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Anak usia dini tentu sudah akrab dengan Alat Permainan Edukatif (APE). Alat permainan ini merupakan alat permainan yang dirancang dan digunakan oleh anak-anak usia enam tahun ke bawah. Tentu agar mereka mendapatkan pengalaman belajar yang kongkrit.

APE dapat menstimulasi aspek-aspek perkembangan anak, seperti nilai agama dan moral, fisik dan motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.

Selain itu, APE memiliki banyak manfaat untuk perkembangan anak diantaranya meningkatkan IQ, meningkatkan perkembangan fungsi panca indera, menstimulasi kemampuan pemecahan masalah, mengembangkan kreativitas serta melatih konsentrasi anak.

Baca juga: 5 Strategi Pengasuhan Positif bagi Anak Usia Dini

Misalnya balok yang digunakan anak untuk membangun sesuatu, dapat mengembangkan kreativitas, koordinasi mata dan tangan serta kemampuan visual spasial mereka.

APE ada yang dibuat oleh pabrik misalnya balok unit dan ada juga yang memanfaatkan lingkungan di sekitar kita seperti kerikil, pasir dan bahan alam lainnya.

Namun, APE yang digunakan oleh anak harus sesuai dengan usia perkembangannya. Oleh karena itu, orang tua harus selektif dalam memilih dan memberikan APE agar dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbud Ristek, berikut adalah 6 tips memilih alat permainan edukatif menurut Patti Romel, seorang Direktur Penelitian dan Pengembangan di Lakeshore Learning Materials:

1. Mengamati bentuk dan jenis permainan yang disenangi anak.

Misalnya jika anak menyukai karakter Dinosaurus, carilah alat main yang berfokus pada konsep prasejarah. Contoh lain, jika anak sudah nampak suka merangkai lego atau puzle, carilah permainan yang menggabungkan satu set balok alfabet untuk mendorong pengenalan huruf dan suara.

2. Ingatlah usia anak saat memilih mainan yang tepat.

Mainan seharusnya cukup menantang berkembangnya motorik atau intelektual anak. Namun juga harus menyenangkan, tidak terlalu sulit. Jangan sampai anak diberi permainan yang membuatnya frustasi sehingga tidak tertarik lagi untuk memainkannya.

Baca juga: Orangtua, Pahami Beda Pendek dan Gagal Tumbuh pada Anak Usia Dini

3. Pilihlah alat main yang dapat digunakan dengan berbagai cara.

Anak dapat menggunakan untuk menemukan dan membangun kreasi mereka sendiri. Misalnya balok bisa digunakan untuk membangun istana, balok juga bisa digunakan anak sebagai jembatan.

Contoh lain juga seperti play dough yang merupakan jenis permainan yang bisa diberikan pada anak karena dapat digunakan berulang-ulang dengan cara yang berbeda. Jenis permainan seperti ini dapat mendukung perkembangan anak.

Selain itu, jenis permainan seperti itu membuka peluang bagi anak untuk tertarik pada STEAM (Science, Teknologi, Engineering, Art, dan Mathematic).

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau