Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UII Manfaatkan Kulit Manggis Jadi Alat Pendeteksi Logam

Kompas.com - 28/11/2021, 10:44 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buah manggis dikenal memiliki banyak manfaat. Selain cita rasanya yang enak, mengonsumsi buah manggis juga bisa mendatangkan beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh.

Selain itu buah manggis khususnya pada bagian kulit bisa diolah kembali menjadi obat herbal. Namun di tangan mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, buah manggis ternyata mempunyai manfaat lainnya lho.

Merangkum dari akun Instagram UII Yogyakarta, Minggu (28/11/2021), kulit manggis juga bisa menjadi alat deteksi logam berat.

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) di bawah bimbingan Wiyogo Prio Wicaksono ini berhasil menciptakan inovasi perangkat untuk mendeteksi pencemaran Pb2+ di perairan dengan mengembangkan Alat Deteksi berbasis Kertas Tes Strip yang diimobilisasi AgNPs.

Baca juga: 6 PTN Ini Buka Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Ketua Osis

Manfaatkan kulit manggis sebagai pendeteksi logam

Tim ini terdiri dari tiga mahasiswa prodi Kimia UII Yogyakarta. Mereka adalah Khoirunisa, Hasna’ Azizah Zahra’, Rahmania Audita. Hasna mengatakan, alat yang mereka temukan dapat mendeteksi salah satu logam berat timbal (Pb) yang sangat mencemari lingkungan.

Pencemaran ini bisa berasal dari berbagai kegiatan yang dilakukan manusia. Mulai dari limbah aktivitas industri, pertanian, pemukiman atau pertambangan. Limbah yang dihasilkan berbagai kegiatan tersebut bisa merembes ke air tanah dan masuk ke sungai sehingga sampai ke permukaan air laut.

Salah satu spesi logam berat timbal (Pb) yang sangat toksik terhadap biota laut adalah dalam bentuk ionnya (Pb2+). Bahkan keberadaannya dapat menyebabkan keracunan dan membunuh ikan serta memiliki dampak negatif bagi manusia.

"Alhamdulilah alat deteksi logam berat Pb berbasis kertas berhasil kami buat dan juga sebagai bentuk menjaga lingkungan karena menggunakan bahan limbah kulit manggis," kata Hasna seperti dikutip dari Instagram UII, Minggu (28/11/2021).

Baca juga: Perusahaan Tambang Ini Buka Lowongan Kerja bagi D4/S1-S2, Yuk Daftar

Banyak melakukan percobaan

Menurut Khoirunisa, penelitian ini sangat menarik. Karena banyak hal baru yang dipelajari. Banyak percobaan dan metode yang dicoba. Akhirnya ditemukan sensor berbasis kertas untuk mendeteksi pencemaran logam timbal di perairan.

Penggunaan kulit manggis, lanjut Khoirunisa, karena sejauh ini belum banyak dimanfaatkan.

Padahal kulit manggis mengandung senyawa aktif yang masih dapat dimanfaatkan. Salah satunya yaitu digunakan sebagai agen bioreduktor dalam sintesis nanopartikel perak (AgNPs).

AgNPs yang dipreparasi dengan bioreduktor ekstrak kulit manggis berhasil disintesis dan memiliki performa tinggi sebagai sensor kolorimetri untuk deteksi Pb2+.

Mudah digunakan

Semakin tinggi konsentrasi Pb2+ yang diteteskan ke dalam kertas tes strip tersebut, terlihat perubahan warna dari yang awalnya tidak berwarna menjadi kuning-jingga.

"Bentuk dan penggunaan kertas tes strip ini mirip seperti kertas pH universal yang biasa digunakan di laboratorium," terang Khoinurisa.

Baca juga: Program Studi Animasi: Ini Mata Kuliah, Kampus, hingga Prospek Kerjanya

Dia  menambahkan, penelitian ini menghasilkan alat deteksi Pb2+ yang sederhana, sensitif, portable, selektif.

Selain itu juga mudah digunakan di lapangan (on site), murah dan cepat, serta tanpa menggunakan bahan kimia beracun.

"Kertas ini mampu mendeteksi sampel sampai level 2,8 ppb. Harapannya inovasi ini dapat terus dikembangkan dan dapat diproduksi secara massal. Baik untuk keperluan monitoring lingkungan, industri, maupun laboratorium," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
Edu
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
Edu
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
Edu
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
Edu
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
Edu
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
Edu
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
Edu
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
Edu
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
Edu
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
Edu
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
Edu
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
Edu
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
Edu
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
Edu
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau