Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2021, 18:01 WIB
|
Editor Dian Ihsan

"Kemudian energi yang dihasilkan disalurkan dan disimpan pada membran yang terbuat dari rumput laut. Penggunaan rumput laut tersebut agar lebih ramah lingkungan dalam menghasilkan dan menyalurkan energi. Membran ini juga digunakan sebagai katoda dan anoda pada penyaluran energi listrik," terang Abdul seperti dikutip dari laman Itera, Senin (29/11/2021).

Abdul Khanafy menerangkan, penelitian tersebut didasari banyaknya limbah sekam padi yang tidak dimanfaatkan secara optimal. Selain itu juga dilatarbelakangi kebutuhan energi yang kian hari makin meningkat.

"Limbah sekam padi yang tidak dimanfaatkan masyarakat Indonesia dapat menjadi suatu potensi dalam menyediakan energi listrik apabila dikelola dengan baik dengan cara mengubahnya menjadi membran fuel cell," beber Abdul.

Baca juga: Dosen Itera Ciptakan Media Pembelajaran Astronomi bagi Siswa Tunanetra

Lakukan penelitian lebih lanjut

Dia menambahkan, timnya melakukan riset perbandingan antara membran nafion 177 yang ada sebelumnya. Dilakukannya penelitian ulang mengenai membran tersebut dengan peninjauan ulang, baik dari segi kebermanfaatan potensi bahan dan hasil yang dirasakan.

Abdul mengatakan, ajang sains yang mengangkat nama ilmuan dunia, Ibnu Sina, tersebut diikuti pelajar berbagai jenjang pendidikan. Hingga mahasiswa perguruan tinggi dari berbagai negara.

Tim mahasiswa Itera bersaing di kategori sains mahasiswa. Selain itu, dalam kompetisi ini, mahasiswa juga diperbolehkan berkolaborasi dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain untuk menjabarkan ide dan gagasan yang dimiliki dalam sebuah penelitian.

Baca juga: 6 PTN Ini Buka Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Ketua Osis

Abdul berharap penelitian yang mereka lakukan dalam tahap kajian tersebut dapat diteliti lebih lanjut. Pasalnya bahan bahan yang digunakan termasuk bahan yang sangat melimpah dan diharapkan dapat diterapkan secara langsung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+