Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Ini 8 Fakta Menarik tentang Gunung Semeru

Kompas.com - 20/01/2022, 12:47 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Gunung Semeru adalah sebuah gunung berapi kerucut yang terletak di Jawa Timur (Jatim). Belum lama ini, Gunung Semeru mengalami erupsi.

Gunung Semeru merupakan paling tertinggi di Jawa dan nomor ketiga di Indonesia, dengan puncaknya bernama Mahameru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).

Baca juga: Sesajen Ditendang di Gunung Semeru, Ini Pandangan Pakar Unair

Letak percis Gunung Semeru berada di dua kabupaten, yakni Malang dan Lumajang, Jatim.

Jikalau siswa tahu, Gunung Semeru masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Posisi geografis Gunung Semeru terletak antara 8°06′ LS dan 112°55′ BT. Adapun kawah Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.

Namun, tahukah siswa bahwa ada 8 fakta menarik tentang Gunung Semeru yang Kompas.com rangkum, Kamis (20/1/2022).

8 fakta menarik Gunung Semeru yang harus diketahui

1. Orang pendaki pertama Gunung Semeru

Orang Eropa pertama yang mendaki Gunung Semeru adalah Clignet dan Winny Brigita.

Baca juga: Seleksi Masuk PTKIN Dibuka Mulai Februari 2022

Mereka merupakan ahli geologi berkebangsaan Belanda. Keduanya mendaki Gunung Semeru pada 1838.

Selanjutnya Junghuhn di 1945, seorang ahli botani berkebangsaan Belanda, mendaki dari utara lewat gunung Ayek-ayek, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo.

Pada 1911, Van Gogh dan Heim melalui lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara, melalui Ranu Pani dan Ranu Kumbolo sampai saat ini.

2. Punya gas beracun

Jika pergi ke puncak Gunung Semeru (Mahameru), para pendaki disarankan tidak untuk pergi kawah Jonggring Saloko.

Pendaki pun dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena ada gas beracun dan aliran lahar.

Baca juga: Menag Yaqut: Pendaftar SPAN-UM PTKIN Tiap Tahun Alami Peningkatan

Gas beracun Gunung Semeru ini dikenal dengan sebutan Wedhus Gembel oleh penduduk sekitar.

Setidaknya letusan Wedhus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak Gunung Semeru yang masih aktif.

Pendaki juga disarankan untuk menghindari datang siang hari di puncak, karena gas beracun dan letusan mengarah ke puncak.

Akibat gas beracun Gunung Semeru (Puncak Mahameru) sempat memakan korban, yakni Soe Hok Gie dan rekannya bernama Idhan Dhanvantari Lubis.

Keduanya merupakan tokoh aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang meninggal di Gunung Semeru pada 12 Desember 1969.

Soe Hok Gie bersama kawannya mendaki gunung tidak lewat jalur biasanya, karena mereka berdua mengikuti buku panduan terbitan Belanda di 1930.

3. Gunung Semeru bertopi

Di Desember 2018, masyarakat setempat dibuat geger, karena penampakan Gunung Semeru seperti menggunakan topi.

Baca juga: Calon Mahasiswa, Ini Link Pendaftaran SPAN-UM PTKIN 2022

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau