Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, Begini Cara Menguji Kepekaan Guru Anak Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 31/01/2022, 17:30 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Selain kurikulum, keberhasilan mendidik anak berkebutuhan khusus dipengaruhi oleh kepekaan guru dalam melihat dan mengembangkan potensi anak didik.

Mengetahui dan memahami latar belakang, serta karakteristik pendidik atau guru yang tepat bagi anak-anak berkebutuhan khusus menjadi salah satu hal yang penting untuk diketahui oleh orang tua saat mendaftarkan anak di sekolah inklusi.

Kepala Pendidikan Inklusi Cikal, Husnul Chotimah menuturkan bahwa terdapat dua hal yang dapat dilihat dan diketahui oleh orangtua terkait kepekaan guru pendidikan anak berkebutuhan khusus.

Baca juga: 10 Kegiatan Sederhana untuk Melatih Motorik Halus Anak Usia Dini

1. Intensitas Guru dan murid dalam pembelajaran

Dalam pendidikan inklusi, proses belajar sebaiknya tidak hanya dilakukan dalam kelompok besar.

Sebagai sekolah inklusi, Sekolah Cikal pun mengadopsi penerapan akomodasi dan modifikasi kurikulum yang mendorong peningkatan dan intensitas interaksi dan komunikasi belajar anak.

“Dengan adanya akomodasi dan modifikasi kurikulum terdapat pula kelompok kecil atau secara individual. Dengan adanya interaksi guru dan murid yang intens, maka guru dapat memahami sikap belajar dan perilaku keseharian anak dengan baik,” ucap pendidik yang
akrab disapa Nuli ini dalam keterangan tertulis.

2. Kompetensi guru pendidikan berkebutuhan khusus

Cara kedua yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah mengetahui dengan baik profil pendidik atau guru saat berkomunikasi dengan tim akademik di sekolah inklusi saat melakukan wawancara atau saat asesmen awal dijalankan.

Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar

Menurut Nuli, kemampuan dan kompetensi pendidik di Pendidikan Inklusi Cikal telah tergolong baik dan cakap dalam memahami kebutuhan anak-anak dengan kebutuhan khusus.

“Salah satu bentuknya adalah guru dapat melakukan pengamatan dari ketahanan anak dalam beraktivitas. Apabila sudah tahu dan memahaminya, maka anak pun akan diarahkan ke kegiatan yang sesuai dengan minatnya,” papar Nuli.

Ia juga mengatakan, pendidik anak-anak berkebutuhan khusus baiknya telah melalui asesmen dan wawancara yang mendalam mengenai kompetensi guru dengan latar belakang universitas dalam maupun luar negeri, sehingga kompetensi guru yang telah melalui asesmen dikategorikan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Penjelasan MWA UI

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau