Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Unsia: Pekerja Migran Indonesia Harus Semangat Kuliah

Kompas.com - 22/02/2022, 07:09 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi DKI Jakarta Paristiyanti Nurwardani mengajak Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI (Tenaga Kerja Indonesia) untuk terus meningkatkan kompetensinya.

Paristiyanti mengajak para pekerja migran Indonesia tetap berkuliah. Hal itu penting meski para pekerja migran ini telah memperoleh penghasilan lebih dari cukup saat bekerja di luar negeri.

Hal ini diungkapkan Paristiyanti di hadapan ratusan pekerja migran Indonesia yang ada di Korea Selatan dalam Webinar Online Universitas Siber Asia.

Baca juga: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja D3/S1 Fresh Graduate, Yuk Daftar

Pekerja migran Indonesia bisa manfaatkan kuliah online

Dalam kesempatan tersebut, Paristiyanti mengajak pekerja migran Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah berupa kuliah online.

"Karena sekarang belajar bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, siapa saja tanpa mengenal batas usia ataupun pekerjaan," kata Paristiyanti seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (21/2/2022).

Meski para pekerja migran Indonesia sudah menjadi pahlawan devisa untuk negara, Paristiyanti mengingatkan agar mereka jangan lupa untuk terus belajar agar bisa memperbaiki nasib di masa yang akan datang. Dia mendorong PMI untuk tetap kuliah agar punya kompetensi yang luar biasa.

Walaupun dilakukan di tengah kesibukan dan mau tak mau diikuti secara online, Paris mengajak para PMI untuk tidak ragu dalam berkuliah.

Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, Chatime Libatkan Generasi Muda dan UMKM

 

Mutu Universitas Siber Asia bisa dijamin

Paristiyanti mengungkapkan, pihaknya sudah mengawal kuliah online sejak dua tahun lalu mulai diselenggarakan sampai dengan hari ini mengurus akreditasi.

Kuliah online disebut Paristiyanti telah menjadi simbol kerjasama yang kuat antara Indonesia dan Korea Selatan. Karena pada tahun 2020 lalu, peresmian Pembelajaran Jarak Jauh di Universitas Siber Asia dilakukan oleh Wakil Presiden RI Prof. Ma’ruf Amin, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dan pejabat tinggi dari Korea Selatan.

Kampus ini juga dipimpin Rektor Asing pertama di Indonesia, yaitu Jang Youn Cho yang berkebangsaan Korea Selatan.

"Sehingga saya bisa memberi penjaminan mutu sebagai Kepala LLDIKTI Jakarta, bahwa fasilitas dan pengajar kuliah online, menguasai teknologi dan mengajak mahasiswanya untuk menguasai teknologi masa depan," papar Paristiyanti.

Baca juga: Lowongan Kerja Perusahaan Tambang Bauksit bagi Lulusan S1, Tertarik?

Paristiyanti menambahkan, ada beberapa kompetensi masa depan yang penting dimiliki. Ada lebih dari 10 bidang, beberapa diantaranya menulis secara akademik, digital marketing, pengembangan produk, analisis data, kecerdasan buatan (Artificial Intelligent), cloud computing, working with people, penggunaan teknologi.

"Investasi dan lapangan pekerjaan di industri yang membutuhkan kompetensi masa depan juga kini tumbuh secara cepat. Berdasarkan statistik, Korea Selatan kini menjadi investor ketiga terbesar di Indonesia. Investasi yang ditanamkan mayoritas di bidang manufaktur dan digital," imbuhnya.

Baru 1 persen pekerja migran Indonesia di Korea yang kuliah

Sehingga dapat dipastikan, tren pekerjaan yang bermitra dengan Korea Selatan kedepan juga akan beralih dari pekerjaan padat karya menjadi pekerjaan cerdas. Sehingga penting bagi PMI untuk terus meningkatkan kompetensi agar mampu bertahan dan meningkatkan karier di tengah cepatnya perkembangan teknologi.

"Itu semua top 10 skills yang akan terjadi di tahun 2025 dan di masa yang akan datang. Skills ini bahkan 10 tahun lalu belum ada. Ayo upgrade kompetensi diri agar sukses terus kedepannya," tegas Paris.

Wakil Kepala Perwakilan RI Seoul Zelda Wulan Kartika menggaris bawahi pentingnya PMI berkuliah.

Baca juga: Orangtua, Ini 5 Manfaat Bermain dan Belajar di Alam bagi Anak

 

Saat ini, baru 1 persen PMI di Korea yang menempuh pendidikan yang lebih tinggi minimal sarjana. Angka ini berarti, PMI yang berkuliah hanya 280 orang, dari 34.000 Warga Negara Indonesia yang bekerja di Korea Selatan.

"KBRI Seoul secara aktif memfasilitasi dan selalu mendorong seluruh WNI yang berdomisili di Korea, khususnya para PMI untuk terus meningkatkan kompetensinya. Termasuk kuliah online sebagai langkah percepatan bagi para pekerja Indonesia untuk bisa kuliah," imbuh Zelda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com