Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Cegah Anak Bersikap Agresif dari Dosen UK Maranatha

Kompas.com - 28/02/2022, 11:09 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Cara meluapkan emosi pada anak-anak dan orang dewasa tentu sangat berbeda.

Karena pengelolaan emosi yang belum matang, anak terkadang bisa menjadi rewel, sulit ditenangkan atau sering disebut tantrum. Dalam pengelolaan emosi pada anak ini butuh peran dan pendampingan orangtua.

Untuk memberikan pengetahuan pentingnya pengelolaan emosi pada anak, Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan tema 'Upaya Pengembangan Kemampuan Mengelola Emosi pada Anak Usia Prasekolah'.

Kegiatan berbentuk pelatihan dan pemaparan materi ini dilakukan di TK Taman Kreatif Tirtayasa, Bandung dan diikuti oleh orangtua siswa serta para guru TK Taman Kreatif Tirtayasa.

Baca juga: Dosen UII Sebut Konflik Ukraina-Rusia Bagian dari Sisa Perang Dingin

Pentingnya mengelola emosi pada anak

Dosen Fakultas Psikologi UK Maranatha Endeh Azizah menjelaskan, perkembangan emosi pada siswa prasekolah merupakan hal yang penting karena dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Salah satu bagian yang perlu dikembangkan anak adalah kemampuan mengelola emosi.

"Ketika anak mampu mengelola emosinya, maka akan mudah bagi mereka untuk mengekspresikannya dengan baik di lingkungannya," urai Endeh seperti dikutip dari laman Universitas Kristen Maranatha, Senin (28/2/2022).

Menurutnya, untuk mencapai kemampuan itu, setiap anak perlu mendapat dukungan, bimbingan, dan pengarahan orangtua.

Baca juga: Sinarmas Sekuritas Buka Lowongan Kerja bagi S1 Fresh Graduate

Kemampuan mengelola emosi merupakan salah satu tanda kemajuan perkembangan anak di usia 3 hingga 6 tahun.

"Sangat penting bagi setiap anak untuk menyesuaikan diri di lingkungannya," imbuh Endeh.

Dia memberi contoh ekspresi dari emosi anak yang terkelola dengan baik adalah ketika mereka tidak memukul temannya meskipun merasa kesal karena mainannya diambil.

"Anak perlu belajar menyatakan kemarahannya secara verbal. Seperti 'Jangan mengambil mainan saya' atau 'Kembalikan mainan saya'," beber Endeh.

Tips cegah anak bersikap agresif

Endeh menambahkan, cara lain yang dapat dilakukan orangtua adalah dengan menunda pemenuhan permintaan anak dalam jangka waktu tertentu.

Contohnya adalah ketika anak meminta ice cream di jadwal makan siang, orang tua dapat mengatakan 'Beli ice cream-nya setelah makan ya'. Dengan demikian, anak akan belajar untuk menunda pemuasan terkait keinginannya.

Baca juga: Lulusan SMK Pertanian, Sukses Jadi Petani Milenial Beromzet Jutaan

Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah anak-anak melakukan tingkah laku agresif. Yakni dengan menerapkan beberapa cara berikut ini:

1. Menerapkan disiplin pada anak secara konsisten.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang 'Hadir' di Masyarakat

Viral Kabur Aja Dulu, Dosen UGM: Itu Karena Negara Kurang "Hadir" di Masyarakat

Edu
39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

39 Ribu Lebih Siswa Ikuti Seleksi Masuk MAN Unggulan 2025

Edu
8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

8 Makanan Manusia Boleh Dimakan Kucing, Dosen IPB: Ada Sayuran

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau