Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Unair Paparkan 5 Alternatif Atasi Kenaikan Harga Daging Sapi

Kompas.com - 21/03/2022, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga daging sapi terus meroket hingga ratusan ribu per kilogram. Kenaikan harga ini merata di banyak daerah di Indonesia. 

Beberapa waktu lalu, harga daging sapi mencapai Rp 140 ribu per kilogram.  Banyak pedagang yang ikut memprediksi harga daging masih akan baik hingga menjelang Ramadhan.

Ekonom Universitas Airlangga (Unair), Rossanto Dwi Handoyo mengatakan bahwa kenaikan harga daging sapi bisa berdampak pada inflasi.

“Kenaikan harga daging sapi akan mendorong kenaikan inflasi secara makro,” jelasnya, saat dilansir dari laman Unair.

Baca juga: 5 Beasiswa S2-S3 Tanpa Batas Usia, Kuliah Gratis dan Biaya Hidup

Daging sapi merupakan salah satu penyumbang kontribusi yang cukup signifikan terhadap bobot inflasi indeks harga konsumen di masyarakat.

Saat ini, indeks harga konsumen sudah mendekati angka 30 persen.

Untuk itu, pemerintah Indonesia harus segera melakukan mitigasi risiko agar kenaikan harga sapi bisa dikendalikan.

Menurutnya, ada lima kebijakan pemerintah yang dapat dijadikan alternatif mengatasi kenaikan harga daging sapi.

Mengkonfirmasi ulang perjanjian IA-CEPA

Rossanto mengatakan, dari sisi kebijakan long run atau jangka panjang pemerintah harus melakukan pemetaan sejak awal.

Australia sudah mengurangi pasokan untuk impor sapi ke luar negeri menjadi 44 persen. Kebijakan tersebut digunakan untuk meningkatkan produksi domestik Australia.

Sebelumnya, Indonesia dan Australia telah memiliki kesepakatan Indonesia-Australia Comprehensive Economics Partnership Agreement (IA-CEPA).

Saat kebijakan bebas IA-CEPA diberlakukan, ada kesepakatan bahwa Indonesia akan menjadi economics powerhouse atau sentra industri.

Baca juga: 3 Jurus Pakar Ekonomi Unair Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

Australia akan membangun sentra ekonomi peternakan dengan teknologi dan transfer knowledge yang sama dari Australia ke Indonesia.

“Hal ini perlu dikonfirmasi lagi kepada Australia terkait kesepakatan ini dalam skema IACEPA untuk memastikan bahwa kebutuhan pasokan sapi hidup di Indonesia dapat terjamin,” paparnya.

Membangun industri peternakan modern dan canggih

Rossanto menuturkan apabila Australia dalam jangka panjang tidak bisa memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia, maka pemerintah perlu melakukan upaya yang masif. Misalnya dengan peningkatan produktivitas di sektor pertanian dengan membangun industri peternakan yang modern dan juga canggih.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau