Untuk menjamin kelangsungan pasokan sapi dalam jangka panjang, pemerintah perlu membangun industri peternakan sapi yang masif. Pembangunan tersebut utamanya harus dikembangkan di Pulau Jawa, karena kebutuhan sapi yang cukup tinggi di daerah tersebut.
“Tentunya upaya ini memerlukan transfer knowledge dari negara maju ke Indonesia untuk membangun industri peternakan yang modern,” ucapnya.
Apabila Australia belum mampu memenuhi kebutuhan pasokan sapi hidup di Indonesia, maka pemerintah perlu mencari negara lain. Rossanto berpendapat, Indonesia dapat memasok sapi dari negara lain seperti India dan Brazil.
“Kedua negara ini memiliki produksi sapi cukup besar sehingga kita bisa memberikan kesempatan kepada negara lain untuk memasok sapi ke Indonesia,” terangnya.
Baca juga: Mahasiswa Butuh Biaya Kuliah dan Hidup? Daftar Beasiswa Pertamina 2022
Menurut Rossanto, pemerintah juga perlu melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak hanya mengonsumsi daging segar (fresh meat). Saat ini konsumsi daging segar masyarakat Indonesia mencapai angka 85 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam jangka panjang perlu ada perubahan pola perilaku masyarakat.
Pemerintah perlu mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi frozen meat. dan frozen meat tidak jauh berbeda dari segi kualitas. Namun, frozen meat memang memiliki harga sedikit mahal karena menggunakan daging pilihan yang dipotong serta melalui proses khusus.
“Dalam jangka waktu dua hingga tiga tahun ke depan, konsumsi daging frozen perlu ditingkatkan hingga mencapai angka sekitar 30 persen,” tambahnya.
Menurut Rossanto, pemerintah juga perlu memangkas rantai distribusi. Misalnya dengan memperbanyak RPH (Rumah Potong Hewan). RPH di Indonesia masih sangat kurang sehingga pemotongan hewan di beberapa RPh menerapkan batas kapasitas maksimal.
RPH dalam proses memotong sapi, menguliti dan memotong daging, dan lain-lain, memerlukan waktu. Pemerintah perlu memperbanyak RPH sehingga akan lebih banyak lagi kesempatan kepada masyarakat untuk menjual dan mendistribusikannya kepada masyarakat sehingga bisa memotong rantai distribusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.