Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/03/2022, 11:53 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pergaulan anak muda harus dipantau oleh orangtua. Tak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan masyarakat. Jangan sampai anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Pergaulan bebas adalah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas norma-norma masyarakat.

Baca juga: Beasiswa Yamza 2022 bagi Siswa SMP/SMA, Ini Infonya

Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, seringkali remaja SMP terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Berbagai faktor seperti kurangnya perhatian orangtua, kondisi lingkungan, hingga penyalahgunaan internet dapat menyebabkan remaja jatuh ke dalam pergaulan bebas.

Dampak dari pergaulan bebas mulai dari risiko gangguan kesehatan karena mengonsumsi obat-obatan atau minum-minuman beralkohol hingga pendidikan yang terhambat akibat tidak konsentrasi dalam belajar.

Cara mencegah pergaulan bebas

Maka, diperlukan kiat atau cara mencegah pergaulan bebas pada remaja. Ini caranya:

1. Bangun pendirian kokoh

Siswa atau remaja harus punya pendirian yang kokoh. Ini akan membuat remaja tidak mudah terbawa arus pergaulan bebas.

Baca juga: Contoh Energi Terbarukan, Siswa Sudah Paham?

Remaja juga harus diajarkan untuk berani mengatakan tidak pada perbuatan perilaku menyimpang. Jadi, jika ada teman yang mengajak melakukan hal-hal menyimpang, minta remaja jangan takut menolak dengan tegas.

2. Memilih teman harus selektif

Hal ini bukan berarti kamu pilih-pilih dalam berteman, tetapi ajarkan anak remaja untuk bisa memilih teman yang baik.

Orangtua juga perlu mengetahui lingkar pertemanan anak agar mereka terhindar dari menjalin pergaulan dengan teman-teman yang dirasa bisa membawa dampak buruk.

3. Lakukan kegiatan positif

Cara mencegah pergaulan bebas pada remaja berikutnya ialah selalu mencari kegiatan yang positif. Misalnya, banyak beraktivitas dalam organisasi yang baik atau melakukan hal-hal yang bersifat positif.

Dengan menyibukan diri oleh hal-hal yang positif, dapat membuat anak terhindar dari perbuatan yang tidak baik, seperti pergaulan bebas.

4. Hamonis

Komunikasi yang harmonis dengan orangtua cenderung membuat anak menghormati dan mengingat pesan orangtua. Lebih dari itu, kasih sayang yang cukup dari orangtua akan membuat anak merasa disayangi dan mampu menjalin relasi yang sehat dengan orang lain.

5. Dekatkan diri dengan agama

Semua agama tentu mengajarkan umatnya untuk melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan terlarang.

Baca juga: Siswa, Ini Falsafah Permainan Bola Basket

Maka dari itu, cobalah untuk selalu mendekatkan anak dengan nilai-nilai baik sesuai agama masing-masing. Ini akan membuat kita semua menjauhi perbuatan-perbuatan buruk yang dilarang oleh agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

UMJ Kukuhkan Empat Guru Besar, Simak Judul Orasi Ilmiahnya

UMJ Kukuhkan Empat Guru Besar, Simak Judul Orasi Ilmiahnya

Edu
Merasa Bersaing Tak Adil, Guru Swasta Bersertifikasi PLPG Mengeluh Sulit jadi ASN

Merasa Bersaing Tak Adil, Guru Swasta Bersertifikasi PLPG Mengeluh Sulit jadi ASN

Edu
Datang ke DPR, Guru Sertifikasi Swasta PLPG Tuntut Prioritas Seleksi ASN Tanpa Tes

Datang ke DPR, Guru Sertifikasi Swasta PLPG Tuntut Prioritas Seleksi ASN Tanpa Tes

Edu
Hanya 2 Sekolah Ini yang Bisa Finalisasi PDSS SNBP 2025 sampai Besok

Hanya 2 Sekolah Ini yang Bisa Finalisasi PDSS SNBP 2025 sampai Besok

Edu
Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STIS hingga Gelar yang Diperoleh Setelah Lulus

Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STIS hingga Gelar yang Diperoleh Setelah Lulus

Edu
Seabad Pramoedya Ananta Toer: Sastrawan dan Aktivis yang Menginspirasi

Seabad Pramoedya Ananta Toer: Sastrawan dan Aktivis yang Menginspirasi

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapuskan, ASN: Waktunya Kencangkan Ikat Pinggang

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapuskan, ASN: Waktunya Kencangkan Ikat Pinggang

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Ini Sering Lembur, Gaji Bukan Ditambah, Malah Dipotong

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Ini Sering Lembur, Gaji Bukan Ditambah, Malah Dipotong

Edu
Daftar Jurusan SMK, D1-S1 yang Banyak Dibutuhkan di Penerimaan Polri 2025

Daftar Jurusan SMK, D1-S1 yang Banyak Dibutuhkan di Penerimaan Polri 2025

Edu
Guru Honorer Belum Tersertifikasi Akan Dapat Bantuan Dana Bulanan hingga Rp 500.000

Guru Honorer Belum Tersertifikasi Akan Dapat Bantuan Dana Bulanan hingga Rp 500.000

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Itu Sangat Bikin Keruh Suasana

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Itu Sangat Bikin Keruh Suasana

Edu
Sekolah Diminta Segera Ajukan Finalisasi PDSS agar Siswa Bisa SNBP 2025

Sekolah Diminta Segera Ajukan Finalisasi PDSS agar Siswa Bisa SNBP 2025

Edu
Tim SNPMB Perpanjang Finalisasi PDSS di SNBP 2025 sampai 7 Februari

Tim SNPMB Perpanjang Finalisasi PDSS di SNBP 2025 sampai 7 Februari

Edu
KaiTo Raih Penghargaan di Tokyo, Peluang Pekerja Keperawatan Indonesia Kian Terbuka

KaiTo Raih Penghargaan di Tokyo, Peluang Pekerja Keperawatan Indonesia Kian Terbuka

Edu
Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Sekarang Aja Kita Makan Tabungan Terus

Wacana Gaji ke-13 dan 14 Dihapus, Curhat ASN: Sekarang Aja Kita Makan Tabungan Terus

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau