KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan 2022, umat Muslim kembali menjalankan ibadah puasa. Tahun ini jadi tahun ketiga puasa dalam masa pandemi Covid-19.
Karena itu, masyarakat sudah mulai terbiasa dengan kondisi sekarang. Apalagi yang ingin diet dalam masa pandemi Covid-19.
Lantas, bagaimana diet saat puasa di tengah pandemi? Melansir laman Universitas Surabaya (Ubaya), ini penjelasan mengenai tips sehat puasa Ramadhan.
Baca juga: Siswa, Ini 3 Waktu Terbaik Olahraga saat Puasa
Menurut Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Indro Harianto, Sp.PD., ada masyarakat yang masih beranggapan bahwa puasa membuat sistem imunitas menurun karena kurangnya asupan nutrisi yang masuk ke tubuh.
"Kondisi tersebut dianggap masyarakat tidak dapat menghadang serbuan virus Covid-19," ujarnya dikutip dari laman Ubaya.
Namun, penelitian dr. Alan Colt dari USA menunjukkan adanya beragam manfaat yang dirasakan setelah berpuasa.
Selain itu, ada penelitian lain yang menerangkan bahwa rasa lapar dapat memicu sel induk untuk memproduksi sel darah putih atau leukosit yang berperan penting dalam sistem imunitas tubuh.
Baca juga: 4 Kegiatan Seru bagi Orangtua dan Anak Saat Nunggu Buka Puasa
Karena itu, ia memberikan beberapa tips sehat puasa Ramadhan yang mudah diikuti masyarakat.
1. Bagi yang belum terbiasa berpuasa bisa mencoba pemanasan dengan puasa sunah Sya’ban.
2. Usahakan makan sayur satu jam menjelang Imsak. Makan sahur sangat penting untuk memperoleh cadangan energi dalam melakukan aktivitas keseharian sekaligus sebagai pengganti sarapan.
3. Lengkapi menu makanan dengan memenuhi gizi empat sehat lima sempurna.
4. Segera berbuka puasa pada waktu magrib dengan minum air dan makan-makanan pemanis alami seperti Kurma, Kolak, atau Kue.
Berbuka puasa dengan makanan atau minuman tepat waktu bisa mengurangi produksi asam lambung di dalam tubuh.
5. Berhentilah makan sebelum kenyang dan lanjutkan makan setelah salat tarawih.
6. Sedangkan bagi penderita penyakit tertentu dianjurkan konsultasi terlebih dahulu dan jangan lupa minum obat sesuai anjuran dokter. Begitu pun dengan ibu hamil atau menyusui yang perlu asupan gizi bagi buah hati.
Baca juga: 10 Cara Hemat ala Anak Kos, Cocok bagi Mahasiswa Rantau
Dokter Indro Harianto juga menjelaskan mengenai pilihan makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa. Saat sahur sebaiknya masyarakat mengonsumsi makanan yang hangat agar mudah dicerna sekaligus merangsang keluarnya enzim pencernaan.
Selain itu, masyarakat dapat menghindari konsumsi gula berlebih di saat sahur karena dapat memicu produksi insulin yang mengakibatkan tubuh lebih cepat merasa lapar, lemas dan lesu.
"Pilih menu makanan utama jenis karbohidrat kompleks dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah-buahan dan minum segelas susu," jelasnya.
Untuk minumannya, ia menyarankan agar menghindari minuman berkafein seperti kopi yang dapat menyebabkan cairan dalam tubuh sering keluar. Mengakhirkan waktu sahur agar memiliki cadangan tenaga yang lebih.
Sedangkan pada saat berbuka puasa, dr. Indro Harianto mengatakan jika masyarakat dapat berbuka puasa dengan bertahap. Artinya setelah berbuka puasa dengan minum segelas air atau kurma, pergilah salat magrib dahulu.
Baru 15 menit kemudian dapat dilanjutkan dengan makanan yang lebih berat seperti nasi dan lauk pauk. Setelah salat Tarawih dapat dilanjutkan lagi dengan makanan ringan atau camilan. "Utamakan minum air, vitamin dan elektrolit," jelasnya.
Baca juga: Tips Olahraga yang Tepat Saat Pandemi dari Stikes Panti Kosala
Dokter Indro menjelaskan cara minum air 8 gelas satu hari. Yakni dengan metode:
"Ketika tidur tubuh kita kehilangan 1-2 kg dan itu air. Jadi memulai puasa dengan restorasi cairan adalah langkah yang baik," terang dr. Indro Harianto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.