Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UNS Ungkap Alasan Bahasa Indonesia Layak Jadi Bahasa Kedua ASEAN

Kompas.com - 14/04/2022, 20:25 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

Prof. Kundharu turut mengajak mahasiswa untuk bangga terhadap bahasa Indonesia dengan cara menumbuhkan rasa memiliki dalam pribadi masing-masing.

Baca juga: Masih Dibuka Beasiswa Telkom University 2022, Cek Syarat dan Jadwalnya

Masyarakat Indonesia harus punya rasa memiliki

Dia menekankan, kalau punya rasa memiliki, otomatis akan lebih mudah. Jika sudah tumbuh rasa memiliki terhadap bahasa Indonesia, otomatis akan mengembangkan lebih baik. Diasumsikan saja, misalnya bahasa Indonesia itu adalah rumah bagi masyarakat Indonesia.

"Jika ada yang ingin merusak atau kebakaran, kan kita berusaha untuk memadamkan, seperti itulah bahasa Indonesia. Jadi, kalau ada yang merusak, kita berusaha untuk mempertahankan agar bahasa Indonesia itu terjaga dengan baik. Ketika bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu, otomatis itu juga akan memberikan rasa bangga dan memiliki bagi mahasiswa," terangnya.

Baca juga: Universitas Terbaik di Jatim Versi Webometrics, QS WUR dan SIR 2022

Kundharu menekankan pentingnya bahasa Indonesia sebagai pemersatu dan merupakan jati diri bangsa Indonesia. Itulah pentingnya bahasa Indonesia sebagai pemersatu dan merupakan jati diri bangsa yang diupayakan menjadi bahasa internasional.

"Otomatis kalau menjadi bahasa internasional, orang lain akan mempelajari dan Indonesia akan menjadi pusat perhatian. Tentu akan meningkatkan berbagai aspek seperti politik, ekonomi, semua akan berdampak," pungkas Dr. Kundharu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com