"Asap dari hasil pembakaran tersebut kemudian dikondensasikan atau diubah dari bentuk uap menjadi cair," imbuhnya.
Baca juga: Unej dan 23 PTS Gelar SBMPTBR 2022, Ini Jadwalnya
Cairan hasil pembakaran selanjutnya dimurnikan dengan cara diendapkan, sehingga akan menghasilkan cairan dengan tiga tingkatan.
Melalui metode pembakaran asap cair, lanjut Putu, petani bisa memperoleh arang dengan kualitas baik. Karena arang tidak akan bercampur dengan tanah seperti pada proses pembakaran konvensional.
"Arang yang sudah jadi ini akan dihaluskan dalam mesin penepung untuk kemudian dicampur dengan kanji dan air," tandasnya.
Selanjutnya, adonan arang siap untuk dicetak menjadi briket sesuai permintaan pasar atau konsumen. Setelah dioven dan didinginkan, briket bisa langsung dikemas dan dipasarkan.
Dengan modal sekitar Rp 10 juta untuk mengolah 1 ton arang, Putu dan tim yakin bisa menghasilkan keuntungan bersih mulai dari Rp 25 sampai Rp 60 juta.
Baca juga: 4 Tips Melatih Kemandirian Anak Sejak Dini
Tak heran jika gagasan ini mengantarkan keempat mahasiswa menduduki posisi lima besar di ajang internasional bergengsi besutan perusahaan migas multinasional, Shell, NXPlorers 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.