Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tradisi Unik Gotong Royong, Mana Ciri Khas Daerahmu?

Kompas.com - 28/06/2022, 14:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki aneka ragam ras, suku, adat istiadat dan kepercayaan yang berbeda-beda. Keberagaman ini kemudian menciptakan sebuah tradisi masyarakat yang lekat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah tradisi gotong royong.

Apakah siswa tahu apa itu gotong royong? Gotong royong sendiri merupakan bentuk kerja sama kelompok masyarakat untuk mencapai hasil positif tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi salah satu individu atau kelompok saja, melainkan untuk kebahagiaan bersama. Budaya ini memiliki nilai moral yang baik dalam kehidupan masyarakat.

Namun berbicara tentang gotong royong di Indonesia, tentunya setiap daerah memiliki caranya masing-masing. Berikut adalah 5 tradisi unik gotong royong beberapa daerah di Indonesia, dilansir dari laman Itjen Kemendikbudristek.

Baca juga: Antropolog UGM Jelaskan Tradisi Mudik, Mulai Dikenal Era 70-an

Tradisi Rambu Solo’ di Toraja

Tradisi gotong royong pertama datang dari Toraja bernama Rambu Solo’. Rambu Solo’ merupakan tradisi upacara pemakaman yang sudah cukup terkenal dan melibatkan banyak orang dalam proses upacara pemakamannya.

Biasanya, pertunjukan kesenian pun turut disajikan untuk memeriahkan sekaligus memberikan penghormatan terakhir untuk orang yang sudah meninggal.

Adapun pertunjukkan musik daerah dan tarian adat yang ikut mengiringi upacara pemakaman ini di antaranya Pa’Badong, Pa’Dondi, Pa’Randing, Pa’Katia, Pa’Papanggan, Passailo dan Pa’Silaga Tedong.

Upacara Rambu Solo’ mencerminkan kehidupan masyarakat Toraja yang saling tolong menolong, gotong royong dan bersifat kekeluargaan.

Masyarakat Toraja menganggap kesempurnaan upacara Rambu Solo’ menjadi penentu posisi arwah orang yang meninggal. Apakah arwah tersebut menjadi arwah gentayangan (Bombo), arwah setingkat dewa (To Mebali Puang), atau menjadi arwah pelindung (Deata).

Masyarakat Toraja juga meyakini bahwa tanpa adanya upacara pemakaman Rambu Solo’ akan berdampak kepada orang-orang yang ditinggalkannya yaitu berupa kemalangan. Oleh karena itu, upacara ini menjadi hal yang harus dilakukan oleh masyarakat Toraja.

Baca juga: 5 Ciri Orang Cerdas Bukan Hanya Dilihat dari IQ, Kamu Punya Ciri-cirinya?

Tradisi Morakka’bola di Sulawesi Selatan

Tradisi gotong royong selanjutnya datang dari masyarakat Bugis Barru, Sulawesi Selatan. Tradisi bernama Morakka’bola ini merupakan tradisi gotong royong memindahkan sebuah rumah dari satu tempat ke tempat lainnya agar terhindar dari bencana dan malapetaka.

Adapun sebutan lainnya untuk tradisi Marokka’bola ini yaitu Mappalette, yang artinya mengajak warga sekitar untuk sukarela bersama-sama membantu warga lain yang akan berpindah rumah.

Tradisi ini biasanya melibatkan puluhan hingga ratusan warga untuk turut berkontribusi membantu proses pemindahan rumah. Tak hanya itu, setelah rumah selesai dipindahkan kegiatan akan dilanjutkan dengan acara syukuran atau yang dikenal Baca Barazanji.

Dari tradisi ini tercermin bahwa solidaritas itu penting dalam kehidupan masyarakat dan kebersamaan yang tumbuh dalam lingkungan tersebut menjadi nilai-nilai positif, sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembentukan karakter bangsa.

Baca juga: 10 Negara dengan Penduduk Paling Pintar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

15 SD di Kota Yogya dengan Nilai ASDP 2025 Tertinggi, Mayoritas Swasta
15 SD di Kota Yogya dengan Nilai ASDP 2025 Tertinggi, Mayoritas Swasta
Edu
Nilai UTBK 2025 Bisa untuk Daftar Jalur Mandiri Unesa, Tanpa Tes dan Bisa Pilih Kelas Internasional
Nilai UTBK 2025 Bisa untuk Daftar Jalur Mandiri Unesa, Tanpa Tes dan Bisa Pilih Kelas Internasional
Edu
Kapan Pendaftaran SPMB SPMB DIY 2025 SMA/SMK? Catat Jadwalnya
Kapan Pendaftaran SPMB SPMB DIY 2025 SMA/SMK? Catat Jadwalnya
Edu
Cara Daftar Sekolah Kedinasan Kemenkub, Kuliah Gratis dan Bisa Jadi CPNS
Cara Daftar Sekolah Kedinasan Kemenkub, Kuliah Gratis dan Bisa Jadi CPNS
Edu
Wamendikdasmen Soroti Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini, Berisiko Brain Rot
Wamendikdasmen Soroti Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini, Berisiko Brain Rot
Edu
15 Sekolah Terbaik di Jakarta, Mayoritas Sekolah Negeri
15 Sekolah Terbaik di Jakarta, Mayoritas Sekolah Negeri
Edu
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Membangun Empati Sejak Dini, Kisah Kurban Sekolah Semesta sebagai Laboratorium Sosial
Edu
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Guru di Jabar Dilarang Beri PR ke Siswa, Dedi Mulyadi Beberkan Alasan
Edu
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
27 Fakultas Kedokteran PTS Akreditasi Unggul 2025, Referensi Jalur Mandiri
Edu
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Idul Adha 2025 Bukan Sekadar Kurban, Yasbil Wujudkan Lingkaran Kebaikan lewat Pemberdayaan Generasi Muda
Edu
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Kisah 3 Mahasiswa Kedokteran UGM Raih IPK 4, Intip Rahasia Pintarnya
Edu
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Perkuat Tenaga Kesehatan, Yayasan Binawan dan Poltekkes Kemenkes Denpasar Luncurkan Beasiswa Kerja Eropa
Edu
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025 PTN-PTS Dibuka, Kuliah Gratis sampai Lulus
Edu
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
51 Jurusan Kedokteran PTN dan PTS Akreditasi Unggul 2025, UI hingga Untar
Edu
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Beasiswa bagi Guru SD-PAUD Kuliah D4-S1, Simak Cara dan Kriteria
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau