Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi dari UMA

Kompas.com - 17/08/2022, 13:03 WIB
Albertus Adit

Penulis

5. Gunakan obat saline atau nasal spray

Selain itu, cara teraman dan paling efektif ialah dengan semprotan hidung atau nasal spray. Produk-produk ini merupakan golongan obat OTC yang dapat dibeli bebas di apotek.

Saline spray ini akan mengencerkan lendir, sehingga ingus dapat keluar dengan sendirinya. Bunda bisa semprotkan saline spray pada hidung bayi sebanyak 2 hingga 3 kali, biarkan lendir keluar dengan sendirinya, lalu bersihkan.

Jika Bunda gunakan saline water dalam bentuk obat tetes, Bunda bisa masukkan beberapa tetes obat ke dalam setiap lubang hidung dan gunakan kapas atau cotton bud untuk membersihkan lendir yang keluar.

6. Pakai bulb syringe atau alat sedot ingus

Usai cara-cara di atas dilakukan, terkadang masih ada sedikit lendir yang sulit untuk dikeluarkan. Bunda bisa gunakan alat sedot ingus atau bulb syringe untuk membantu mengeluarkan ingus bayi yang tersisa.

Hanya saja, mungkin bayi yang lebih besar bisa jadi lebih rewel karena rasa tak nyaman dari pipet yang dimasukkan ke dalam hidung. Sehingga, cara ini mungkin lebih tepat jika dilakukan pada bayi usia di bawah 6 bulan.

Pada malam hari, bayi dengan hidung yang tersumbat mungkin lebih sering terbangun, batuk, dan menjadi lebih rewel. Lakukan cara yang sama seperti saat di siang hari, dan pastikan Bunda tetap tenang agar bayi merasa nyaman.

Baca juga: Info UMA: Ini Bahan Alami Obat Jerawat

7. Bisa berkonsultasi dengan dokter

Hidung tersumbat pada bayi biasanya akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Namun, jika berbagai cara di atas telah dilakukan dan hidung tersumbat pada bayi tak kunjung sembuh, periksakan si kecil pada dokter anak untuk dapatkan pengobatan yang lebih tepat dan efektif.

Segera bawa si kecil ke ruang gawat darurat jika alami sejumlah gejala berikut:

  • Frekuensi pernapasan yang meningkat dan mengganggu makan atau tidur bayi
  • Lubang hidung yang melebar, merupakan tanda bahwa bayi sedang berjuang menghirup udara
  • Retraksi, yang terjadi ketika tulang rusuk bayi mengisap setiap tarikan napas
  • Mengerang atau mendengus setelah menarik napas
  • Pucat dan warna kulit yang membiru, terutama di sekitar bibir atau lubang hidung
  • Muntah atau demam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau