Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2023, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Salah satu hal yang menarik pada pergantian tahun yakni membuat resolusi di tahun yang baru. Sejumlah orang mulai memikirkan dan membuat rencana agar mampu menjalani tahun baru dengan lebih baik.

Menjelang tahun 2023 ini, tidak sedikit generasi muda yang membuat harapan dan target guna diwujudkan, mulai dari perubahan diri menjadi lebih baik, memotivasi diri untuk diterima di universitas impian atau pekerjaan impian, target untuk mendapat beasiswa, semakin berbakti kepada perintah orangtua, dan lain sebagainya.

Baca juga: 6 Macam Resolusi 2021 yang Cocok bagi Siswa

Namun, target dan harapan bukanlah sekadar narasi indah saja. Kamu tentu membutuhkan perjuangan, kerja keras, metode, dan motivasi dalam mengimplementasikannya.

Melansir akun Instagram Zenius Education @zeniuseducation, data dari YouGav, salah satu platform survei daring kepada masyarakat di Inggris menunjukkan, hanya 26 persen saja orang yang berhasil mencapai semua resolusi yang dirancang sebelumnya, sedangkan 48 persen hanya mampu mencapai sebagian resolusinya, dan 23 persen lagi gagal total.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Strava, sebuah aplikasi fitnes-tracking dan social media pada tahun 2019 juga dapati hal serupa. Hasilnya, ditemukan sebanyak 800 juta penggunanya menyerah dalam mencapai target aktivitasnya di tanggal 19 Januari, beberapa hari setelah penyusunan resolusi.

Kondisi tersebut menjadi alarm bahwa resolusi yang dikemas dengan baik setiap pergantian tahun membutuhkan proses dan perjuangan. Hanya sebagian kecil saja orang yang mampu mencapai target yang disusunnya. Mereka tentu memiliki tips agar berhasil meraihnya.

Sebagai contoh, bagi pelajar SMA yang ingin lulus di perguruan tinggi negeri (PTN) 2023 harus membuat rancangan dan metode yang sesuai untuk mencapainya.

Sebelum membuat target dan harapan di tahun 2023, ada baiknya kamu mengetahui lebih dalam penyebab resolusi tidak dapat terlaksana dan cara mengatasinya.

Baca juga: 8 Rekomendasi Buku Self Improvement Populer Asal Korea Selatan

1. False hope syndrome

Aspek ini merupakan kondisi ketika kamu mengalami kegagalan yang berulang-ulang, tetapi mau mencoba untuk tahun berikutnya.

Walaupun kamu sudah gagal dalam satu tahun, tetapi kamu tetap semangat untuk merencanakan dan melakukan hal yang sama sebagai resolusi di tahun berikutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+