KOMPAS.com - Biasanya saat jelang hari raya lebaran, beberapa komoditas harganya naik. Jika naik tentu akan berpengaruh pada stabilitas harga.
Menurut Dosen Ekonomi Islam Universitas Airlangga (Unair) Dr. Tika Widiastuti, SE., MSi., lonjakan harga bahan pokok sebenarnya tidak hanya terjadi menjelang Lebaran tahun ini saja.
Jika dilihat dari data historis, lonjakan harga ini sudah umum terjadi pada momen-momen hari besar keagamaan, termasuk hari raya Idul Fitri hingga hari raya Natal.
Dikatakan, lonjakan harga bahan pokok itu karena adanya inflasi, yakni kenaikan harga secara rata-rata yang berlangsung terus-menerus.
Baca juga: Jelang Lebaran, Pakar UGM: Ini Tips Mengatur Keuangan yang Baik
Ia menjelaskan, kenaikan inflasi disebabkan oleh dua hal, yaitu dorongan biaya (cost push inflation) dan tarikan permintaan (demand pull inflation).
Tarikan permintaan inilah yang biasanya menyebabkan terjadinya lonjakan harga barang menjelang lebaran.
Dalam hal ini, permintaan terhadap suatu komoditas cenderung naik atau tinggi, sementara jumlah sediaan barangnya dalam jumlah yang tetap.
"Fenomena ini yang akhirnya memicu kenaikan harga. Seharusnya kita tidak kaget apabila harga-harga menjelang lebaran ini naik karena masyarakat yang cenderung mengonsumsi barang sama," ujarnya dikutip dari laman Unair, Jumat (14/4/2023).
"Akibatnya, terjadilah kenaikan permintaan sehingga harga cenderung naik. Padahal sediaan barang yang dijual itu relatif sama," imbuh dia.
Tika membagikan 3 tips yang bisa diterapkan oleh masyarakat untuk mengantisipasi lonjakan harga.
1. Masyarakat harus bisa mengevaluasi keputusan pembelian. Artinya, masyarakat harus lebih cermat dalam menentukan pembelian suatu barang, baik yang bersifat kebutuhan maupun keinginan.
"Kalau pembelian itu tidak sesuai kebutuhan atau hanya untuk keinginan saja, maka lebih baik ditunda dulu. Jadi, kita harus pandai-pandai memilah kebutuhan dan keinginan," tutur dia.
2. Dari sisi pemilihan komoditas barang, ia menyarankan agar masyarakat memilih barang-barang yang relatif umum didapatkan (normal good).
Baca juga: NU dan Muhammadiyah Beda Tanggal Lebaran, Cek Jadwal Libur Sekolah SD-SMA
Pasalnya, pemilihan normal good ini tidak hanya berpengaruh pada tingkat kesulitan mendapatkannya saja, tetapi juga akan berpengaruh pada tingkat harga yang ditawarkan.
3. Masyarakat harus lebih bijak dan cerdas dalam mengalokasikan anggaran. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih dulu membelanjakan kebutuhan yang bersifat dharuriyah.