Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 7 Warisan Budaya Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia

Kompas.com - 23/04/2023, 10:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

4. Tari Serimpi

Sedangkan Tarian Serimpi sudah ada sejak zaman kejayaan Kerajaan Mataram Islam pada masa pemerintahan Sultan Agung.

Tarian ini pada awalnya termasuk dalam kategori tarian sakral karena hanya dipentaskan di lingkungan Keraton untuk keperluan upacara kenegaraan dan peringatan kenaikan tahta.

Namun, seiring dengan perkembangan waktu, tarian ini dapat dinikmati oleh masyarakat umum, terutama pada acara resmi seperti saat penyambutan tamu atau acara lainnya.

Baca juga: Dosen Unair: Seperti Ini Sejarah Mudik di Indonesia

5. Makanan Nasi Ndoreng

Nasi ndoreng atau Sega ndoreng merupakan salah satu kuliner khas turun temurun dari Kerajaan Demak Bintoro yang masih populer hingga saat ini.

Jangan terkecoh dengan penampilannya yang mirip dengan pecel, karena cara memasak dan penyajiannya jauh berbeda.

Nasi matang ditumpuk dengan sayuran seperti petai cina, kembang turi, jenthut (jantung pisang), pucuk daun, buah lamtoro muda, daun singkong muda, dan glandir (daun ubi jalar).

Kemudian, disiram dengan bumbu kacang yang dimasak menggunakan tungku berbahan kayu di atas api, dan ditaburi dengan serundeng di atasnya.

Sedang menyajikannya, nasi ndoreng dibungkus dalam pincukan yang terbuat dari daun pisang atau daun jati yang dibentuk seperti mangkuk. Rasanya terdiri dari rasa gurih, asin, pedas, dan manis.

6. Tenun Songket Siak

Untuk warisan budaya lainnya ialah Kain tenun Siak. Ini pertama kali diperkenalkan ke Kerajaan Siak oleh seorang pengrajin wanita bernama Wan Siti Binti Wan Karim yang berasal dari Kerajaan Terengganu di Malaysia.

Pada masa itu, kain tenun Siak hanya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan seperti sultan, para keluarga, dan para pembesar di kalangan Istana Siak.

Tenunan yang halus dan motif songket yang rumit melambangkan pangkat dan kedudukan tinggi bagi yang menggunakannya.

Nilai sejarah songket sangat tinggi sebagai salah satu warisan yang agung, selain dapat meningkatkan martabat si pemakai, motif dan warna tenunan songket juga mencerminkan kedudukan sosial seseorang.

Baca juga: VOC Masuk ke Indonesia pada Tahun Berapa? Ini Sejarah Pembentukannya

7. Senjata Rencong

Rencong adalah senjata pusaka Aceh yang menjadi simbol keberanian dan kepahlawanan sejak abad ke-16. Pada masa Kerajaan Aceh Darussalam, hampir setiap rakyat Aceh membawa rencong di pinggang mereka sebagai perlambang keberanian dan keperkasaan.

Rencong memiliki tingkatan yang mencerminkan strata masyarakat, mulai dari sarung dan belati terbuat dari gading dan emas untuk raja/sultan dan ratu/sultanah, hingga tanduk kerbau atau kayu dan kuningan atau besi putih untuk masyarakat biasa.

Ada 5 jenis rencong yang dikenal di Aceh, yaitu Rencong Meucugek, Rencong Pudoi, Rencong Hulu Puntong, Rencong Meukure, dan Rencong Meupucok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau