Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Dampak Buruk Bila Menekan Anak Belajar

Kompas.com - 18/10/2018, 23:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Orangtua akan merasa senang dan bangga bila anak mendapat nilai sekolah bagus dan sempurna. Sayangnya, tidak semua anak memiliki kemampuan belajar sama. 

Namun, menekan anak belajar untuk mendapatkan nilai bagus dapat memberikan dampak buruk.

Penelitian Arizone State University pada bulan November 2016, meneliti sikap orangtua pada kinerja akademik dari 506 siswa kelas 6. Hasilnya menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan tekanan untuk belajar lebih keras berdampak negatif pada kesuksesan anak di masa depan.

Apa saja dampak buruknya dan bagaimana cara terbaik untuk mendukung prestasi belajar anak?

Dampak buruk menekan anak belajar

1. Merusak rasa percaya diri anak

Mendorong anak terus berprestasi dapat mengganggu kepercayaan dirinya. Anak merasa tidak percaya diri karena hasil usahanya selalu tidak memuaskan.

2. Merusak kualitas tidur

Anak yang harus mendapatkan nilai bagus, cenderung belajar hingga larut malam dan menyebabkan kualitas tidur anak memburuk. Jika kualitas tidur buruk, maka anak sulit fokus di sekolah. Alih-alih nilainya bagus, anak akan semakin sulit mengikuti pelajaran.

Baca juga: Singapura Mengubah Paradigma Pendidikan, Belajar Bukan Kompetisi

3. Perilaku bermasalah

Tekanan untuk mendapat nilai bagus akan membuat anak melakukan hal salah, seperti mencontek atau melakukan kecurangan lain dalam belajar. Anak takut jika ia tidak mendapatkan nilai bagus, jadi ia akan melakukan berbagai cara.

4. Risiko penyakit mental lebih tinggi

Anak yang mendapat tekanan besar terus-menerus lebih mudah gelisah dan cemas. Belajar di bawah tekanan membuat anak mengalami kesulitan belajar, stres, dan depresi. 

Sikap positif dukung anak belajar

1. Jangan terpaku nilai

Prestasi anak memang penting untuk masa depan. Untuk itu, anak perlu bimbingan supaya dapat mencapai hasil optimal. Namun, orangtua perlu ingat yang terpenting adalah bagaimana usaha anak dalam mencapainya bukan bagaimana hasil akhir.

Menghargai usaha anak, membuatnya lebih percaya pada kemampuannya sendiri dan tentunya akan memotivasi anak belajar lebih baik tanpa merasa tertekan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com