KOMPAS.com - Seringkali kita berjumpa dengan anak yang masuk kategori Anak Disabilitas Pendengaran (ADP). Bagaimana jika kita akan berinteraksi atau berkomunikasi?
Apakah sama dengan anak-anak pada umumnya? Tentu berbeda. Maka dari itu, penting sekali Anda paham bagaimana cara berkomunikasi dengan ADP.
Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Selasa (27/10/2020), orang tua atau masyarakat harus paham ADP.
ADP adalah seseorang yang mengalami gangguan pendengaran, baik sebagian atau seluruhnya, dan biasanya mengalami hambatan dalam berbicara dan berbahasa.
Baca juga: 5 Cara Mendampingi Anak di Dunia Maya bagi Orangtua
Secara sosial budaya ADP bukan merupakan kecacatan, bukan pula disabilitas fisik, walaupun sebagian besar masyarakat menilai ADP adalah anak yang tidak bisa mendengar.
Mereka adalah kelompok minoritas linguistik pengguna bahasa isyarat. Jadi, ada isyarat-isyaratnya nih jika Anda berkomunikasi dengan ADP.
ADP mengalihkan pengamatan melalui indera mata. Melalui mata, ADP memahami bahasa lisan atau oral, melihat gerakan isyarat tubuh, ekspresi wajah, dan membaca gerak bibir lawan bicara.
Pada kategori ketulian ringan, ADP menggunakan alat bantu dengar. Tentu alat itu untuk memudahkan berkomunikasi berinteraksi dengan sekitarnya. Bagi orang tua atau masyarakat, seperti ini 7 cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan ADP:
Bila ADP tidak bertatap muka dengan orang tua atau orang dewasa, sentuh/tepuk pundak ADP agar tahu bahwa kita sedang mengajaknya berbicara.
Yang boleh dilakukan:
Yang tidak boleh dilakukan:
Gunakan lambaian tangan untuk mengembalikan perhatian ADP kepada anda, atau gunakan cahaya bila berada dalam suatu pertemuan dengan banyak orang.
Yang boleh dilakukan:
Yang tidak boleh dilakukan:
Yang boleh dilakukan: